PALU– Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Bala Keselamatan (BK) Palu, Sulawesi Tengah memiliki banyak lulusan yang telah berhasil menembus pasar kerja global di berbagai negara maju.
Ketua Stikes BK Palu, E Liliam Mua menyebutkan lulusannya paling banyak bekerja di Singapura yakni 180 orang lalu Jepang sembilan orang, kemudian Amerika Serikat, Finlandia, Swiss dan Belanda masing-masing satu orang dan menyusul akan berangkat ke Jerman sebanyak enam orang.
Capaian ini kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng, Fahrudin membuktikan Stikes BK Palu bukan hanya sekadar kampus lokal, tetapi kampus berkualitas internasional.
Sehingga wisuda lulusan Stikes BK Palu Prodi Diploma III Keperawatan Angkatan XXIII Tahun 2024 di sebuah hotel Jalan Basuki Rahmat pada Sabtu (28/9/2024), disebutnya sebagai momentum penting dalam meningkatkan daya saing tenaga kesehatan Sulteng Negeri Seribu Megalit untuk berkontribusi baik di dalam maupun luar negeri.
Terlebih lagi momen wisuda ini ikut dihadiri pimpinan All Saints Home Singapura, sebagai mitra kerjasama Stikes BK Palu yang banyak merekrut lulusan sebagai perawat lansia.
“Bukan hal mudah bekerjasama dengan Singapura. Hal ini menunjukkan Stikes BK punya kualitas internasional sehingga tersedia ruang (bagi lulusan) untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak,” ujarnya mengapresiasi hasil kerjasama kampus dengan institusi luar negeri.
Dengan bergantinya status mahasiswa menjadi alumni maka asisten yang mewakili Penjabat Sementara Gubernur Sulteng berpesan ke 109 lulusan agar terus menjaga nama baik diri, keluarga dan institusi Stikes BK Palu, mengingat lulusan adalah penentu citra almamater di masyarakat.
“Menjadi orang baik di tengah masyarakat jauh lebih mulia daripada sekadar menjadi orang penting,” imbuhnya mengingatkan.
Apresiasi atas keberhasilan wisuda program diploma tiga keperawatan Stikes BK Palu juga disampaikan oleh Kabag Umum LLDIKTI XVI, Irwan Halid.
Mewakili pimpinan, dia mengucapkan selamat ke semua lulusan ahli madya keperawatan dengan berpesan supaya ilmu yang ditimba dari bangku kuliah dapat diterapkan dengan nyata untuk berkontribusi ke masyarakat.
Dia juga mengapresiasi kampus Stikes BK Palu yang sukses melakukan kerjasama eksternal dengan pihak-pihak luar dari mancanegara seperti All Saints Home Singapura, yang otomatis membuka gerbang karir lulusan menjadi perawat diaspora.
“Ini merupakan gebrakan, lompatan dan sebuah inovasi yang patut diapresiasi,” ungkapnya.
Sementara CEO All Saints Home Samuel Chee-Koon TAN mengakui bahwa institusinya telah banyak menerima alumni Stikes BK Palu untuk pelayanan kepada lansia.
Menurutnya, peluang bekerja pada sektor keperawatan lansia di Singapura cukup besar mengingat negara ini sedang memasuki fase aging population (penuaan penduduk) dan pelayanan lansia kian jadi prioritas pemerintah Singapura.
Dia sangat berharap kerjasama dengan Stikes BK Palu terus berlanjut untuk tahun-tahun mendatang. Dia juga sangat senang menyambut 31 alumni Stikes BK yang akan bekerja di institusinya.
“Saya bangga menjadi bagian kolaborasi dengan Stikes BK Palu,” ujarnya lewat penerjemah. HAL
Komentar