PALU– Pihak Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengadakan acara Konsolidasi Media dalam rangka Penguatan Pemberitaan Pada Penguasaan Tahapan Pemilihan Serentak Tahun 2024, di sebuah kafe Jalan Juanda, Kota Palu, Jumat (8/11) sore.
Ketua panitia pelaksana, Kartika dalam sambutannya mengatakan, maksud kegiatan itu digelar yakni memastikan bahwa informasi yang disampaikan kepada masyarakat bersifat objektif, akurat dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan tertentu, sehingga proses pilkada berlangsung secara adil dan transparan.
“Selain itu membangun kepahaman publik dan menangkal penyebaran informasi palsu,” katanya.
Adapun tujuan kegiatan itu dilaksanakan menurut Kartika, adalah untuk meningkatkan informasi publik, mencegah penyebaran hoaks, mendorong partisipasi masyarakat, dan memperkuat hubungan media massa sebagai mitra strategis.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Sulteng, Nasrun mengungkapkan menjelang pilkada serentak pada 27 November 2024 ada daerah yang rawan dengan isu SARA atau Suku, Agama, Ras dan Antargolongan.
Menurut Nasrun, daerah yang berada di Kabupaten Morowali Utara (Morut) itu dinilai yang paling rawan dan tajam menjelang pilkada serentak 2024.
“Daerah Morut masuk dalam kategori rawan isu SARA karena di wilayah itu hanya ada dua calon. Ini adalah hasil pemetaan untuk Pilkada 2024,” kata Nasrun.
Dalam kesempatan itu dia juga menyebutkan, pihaknya sejauh ini menerima sembilan laporan dugaan pelanggaran dengan berbagai macam kategori selama tahapan pilkada serentak 2024, baik secara administrasi maupun pidananya.
Kegiatan yang diikuti oleh puluhan jurnalis, mahasiswa dan pemantau pilkada itu juga menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya Ketua Bawaslu Sulteng Nasrun dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen Kota Palu Agung Sumandjaya. CAL
Komentar