BKKBN Sosialisasikan Teknis Pelaksanaan DAK 2018 dan Perencanaan DAK 2019

WhatsApp Image 2018-03-14 at 20.22.46
KEPALA BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah Abdullah Kemma (kiri) didampingi Sekretarisnya Andi Kameriah di salah satu hotel Jalan Zebra, Kecamatan Palu Selatan, Rabu (14/3/2018). FOTO: HAFSA

SultengTerkini.Com, PALU– Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tengah menyelenggarakan Sosialisasi Teknis Pelaksanaan Alokasi Dana Khusus (DAK) Sub Bidang Keluarga Berencana (KB) Tahun 2018 dan Perencanaan DAK Sub Bidang KB Tahun 2019 Tingkat Sulawesi Tengah yang berlangsung di salah satu hotel Jalan Zebra, Palu Selatan, Rabu (14/3/2018) malam.

Kepala BKKBN Sulteng, Abdullah Kemma mengatakan, perkembangan DAK Sub Bidang KB setiap tahunnya mengalami peningkatan cukup signifikan, baik alokasi maupun jumlah kabupaten dan kota sasarannya.

Perkembangan ini membuktikan betapa besarnya perhatian Pemerintah Pusat dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

“DAK Subbidang KB adalah bukan sebagai pengganti pembiayaan yang sudah sejak awal dialokasi dalam APBD. BOKB dialokasikan untuk saling mengisi  kegiatan-kegiatan yang sudah didukung oleh APBD. Program dan kegiatan dari DAK tidak saling tumpang tindih dengan pendanaan sumber dana lainnya” tegas Abdullah Kemma.

Ia berharap, kegiatan di daerah dapat memberikan daya ungkit terhadap keberhasilan program KKBPK di wilayah tugas masing-masing guna mendukung pencapaian sasaran RPJMN dan Renstra BKKBN tahun 2015-2019.

Sasaran pembangunan prioritas yang telah ditetapkan di RPJMN 2015-2019 adalah menurunnya angka kelahiran total (TFR) per WUS (15-49 tahun), meningkatnya pemakaian kontrasepsi (CPR), menurunnya tingkat putus pakai kontrasepsi (DO), dan meningkatnya penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

Selain itu juga menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need), serta menurunnya angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (ASFR 15-19 tahun).

Menurutnya, pencapaian sasaran-sasaran tersebut di atas, yang pada akhirnya nanti dapat mendukung tingkat indeks pembangunan.

Saat ini, alokasi dana DAK untuk fisiknya mencapai Rp11.819.000.000 (Rp11 miliar) dan non fisik Rp50.907.270.000,(Rp50 miliar).

“Kami melakukan pertemuan dan sosialisasi tentang sarana dana DAK KB cukup menggembirakan sesuai hasil SDKI 2017,” katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Sosialisasi, Fatnur menuturkan, tujuan sosialisasi tersebut untuk mengidentifikasi permasalahan 2018 dan melakukan pemecahan masalah berdasarkan hasil evaluasi melalui evaluasi dana DAK KB 2018.

Kegiatan yang diikuti sebanyak 61 orang peserta dari kabupaten/kota itu berlangsung selama empat hari. SAH

Komentar