Bupati Tolitoli Dorong Petani Tingkatkan Produksi Padi

WhatsApp Image 2018-03-19 at 10.42.01
BUPATI Tolitoli Moh Saleh Bantilan, mengangkat tangan dan mengenggam padi usai melakukan panen dengan menggunakan kombain di Desa Lalos Kecamatan Galang, Ahad (18/3/2018). FOTO: MOH SABRAN

SultengTerkini.Com,TOLITOLI– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolitoli, Sulawesi Tengah terus berupaya mendorong petani untuk terus meningkatkan produktivitas padi.

Bupati Tolitoli Mohamad Saleh Bantilan mengatakan, produktivitas hasil petani padi di daerahnya saat ini masih berkisar 6 hingga 6,5 ton per hektare.

Peningkatan hasil produksi pertanian padi sawah kepada petani perlu ditingkatkan upaya yang dilakukan Pemkab Tolitoli melalui dinas terkait dengan memberikan bantuan berupa benih unggul, pupuk bersubsidi, serta alat mekanikal yang tentunya bisa memberikan kontribusi Kabupaten Tolitoli dalam upaya peningkatan surplus beras.

“Kami terus berusaha memaksimalkan jumlah peningkatan produktivitas petani melalui pemberian bantuan alat-alat pertanian dan bibit unggul baik melalui bantuan pusat maupun bantuan daerah,” ujar Bupati Moh Saleh Bantilan kepada SultengTerkini.Com, Ahad (18/3/2018) usai melakukan panen padi di Desa Lalos.

Bupati Tolitoli dua periode itu menambahkan, selain memberikan pendampingan kepada petani agar dapat mencapai produktivitas padi, Pemkab Tolitoli akan memaksimalkan untuk musim panen mendatang, bisa menargetkan rata-rata padi yang dihasilkan mencapai 11 ton per hektarenya dan tentunya terlebih dahulu dilakukan perbaikan sistem pengairan atau sistem irigasi.

Dari data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Tolitoli total areal persawahan di Kecamatan Galang mencapai 2.600 hektare.

Sementara untuk di Desa Lalos sendiri luas lahan areal persawahan mencapai 280 hektare dimana semua hasil pertanian padi sukses melaksanakan panen secara serempak.

Selain itu kata dia, dengan adanya alat teknologi berupa mobil kombain beserta handtraktor lebih memudahkan petani untuk lebih mempersingkat waktu pengerjaan yang sebelumnya dilakukan secara manual.

Dirinya berharap, meskipun Kabupaten Tolitoli belum bisa menghasilkan swasembada beras, namun ada surplus beras di daerahnya mencapai 870 hektare yang sudah dipanen dengan tingkat serapan 135 ton gabah, sehingga tidak lagi mendatangkan beras dari luar daerah seperti Kota Raya Parigi Moutong dan Sulawesi Selatan. SBR

Komentar