Kembangkan Tanaman Kelor, Petani NasDem Sulteng Studi Banding ke Blora

WhatsApp Image 2018-04-22 at 09.21.10
TIM studi banding Petani NasDem Sulawesi Tengah saat tiba di Bandara Juanda Surabaya. FOTO: DPW NASDEM SULTENG

SultengTerkini.Com, SURABAYA– Dalam rangka pengembangan tanaman Kelor di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Petani NasDem akan studi banding di Kampung Konservasi Kelor Moringa Organik Indonesia di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, 23-27 April 2018.

Ketua Tim Studi Banding yang juga Ketua Petani NasDem Sulteng, Mansur M Yahya menyertakan tiga orang yang mewakili Kelompok Tani, seorang Perajin Teh Kelor, Akademisi Universitas Tadulako Almaun Larengi, Kepala Desa Mpanau yang juga Ketua Petani NasDem Kabupaten Sigi.

Ide pengembangan tanaman kelor ini digagas oleh Ahmad M Ali, Bendahara Umum DPP Partai NasDem, karena melihat potensi tanaman kelor Sulawesi Tengah yang telah dikenal sebagai tanaman ciri khas tanah Kaili.

Selain itu, Anggota DPR RI Dapil Sulteng ini melihat potensi pasar serbuk/tepung daun kelor dan minyak buah kelor.

Permintaan ekspor ke Korea, serbuk kualitas 500 masih laku Rp2 juta per kilogram, sedangkan minyak kelor per liter laku hingga Rp2,5 juta.

“Kebutuhan serbuk daun kelor untuk pakan ternak di Timur Tengah saja itu sekitar 100 ribu ton per bulan,” ujar Ahmad M Ali.

Sementara itu, Mansur M Yahya menjelaskan, Moringa Organik Indonesia di Kabupaten Blora milik Ai Dudi Krisnadi menjadi pilihan tujuan studi banding telah berhasil mencuri perhatian dunia, karena memiliki Kampung Konservasi Kelor bernutrisi tinggi yang ada di Desa Ngawenombo Kecamatan Kunduran.

Menurutnya, kampung ini sering didatangi pengusaha dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Myanmar, Korea, negara-negara Afrika, Eropa hingga Amerika untuk belajar kelor dan pengolahannya.

“Selama lima hari kami akan belajar tentang pengolahan tanah, pembibitan, perawatan, pemanenan hingga pengolahannya hasilnya, sehingga nutrisi kelor yang terkandung di dalam daunnya tetap terjaga dengan baik. Bahkan cara memasak kelor untuk sayuran, obat kesehatan, hingga aneka jajanan bergizi tinggi,” kata Anchu, sapaan akrab Mansur M Yahya.

Ketiga Petani Sigi, ibu Nirmala yang mewakili Perajin Kelor sangat berterima kasih kepada Petani NasDem, khususnya kepada Komandan Pemenangan Partai NasDem Sulteng Ahmad M Ali yang telah memberi kesempatan mengikuti studi banding sekaligus memfasilitasi segala kebutuhan studi.

“Mudah-mudahan ini dapat menjadi pemicu berkembangnya tanaman kelor di Sulawesi Tengah sehingga menjadi ikon perekonomian,” harap Nirmala.

Agar perencanaan pengembangannya memiliki dasar ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademik, maka Petani NasDem juga mengajak kerja sama peneliti Universitas Tadulako Bau Toknok, Abdul Hadid, dan Minarny Gobel.

“Mereka akan melakukan penelitian dalam rangka pengembangan tanaman kelor serta olahannya sekaligus melakukan pendampingan kepada Petani NasDem SulTeng,” pungkas Mansur M Yahya. CAL

Komentar