Bahan Makanan Pemicu Inflasi Palu Sebesar 0,25 %

KEPALA BPS Sulawesi Tengah Faizal Anwar (baju putih) didampingi Kabid Statistik dan Distribusi BPS Sulteng, Moh Wahyu Yulianto di Aula BPS Sulteng, Senin (2/4/2017). FOTO: HAFSAH

SultengTerkini.Com, PALU– Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami inflasi sebesar 0,25 persen dengan menempatkannya di peringkat ke enam dari 84 kota yang dipantau inflasinya di Indonesia.
Demikian dikatakan Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng, Moh Wahyu Yulianto bersama Kepala BPS Sulteng, Faizal Anwar kepada sejumlah wartawan di Aula BPS Sulteng, Senin (2/4/2017) pukul 13.00 WITA.
Menurut dia, pemicu inflasi yakni ikan selar sebesar 0,15 persen, cabai rawit sebesar 0,11 persen, ikan ekor kuning sebesar 0,08 persen, tarif listrik sebesar 0,07 persen, tomat buah sebesar 0,06 persen. Sebelumnya tahun 2016 bulan yang sama inflasi Kota Palu mencapai 1,86 persen.
Selain itu penyumbang inflasi menurut kelompok pengeluaran antara lain bahan makanan sebesar 0’69 persen, perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,32 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,32 persen, sandang 0,13 persen, kesehatan 0,00 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga -0,02 persen, dan transportasi, komunikasi serta jasa keuangan sebesar -0,05 persen.
“Kita perkirakan inflasi akan tinggi di bulan Mei untuk 2017 dan tiga bulan awal 2017 berturut-turut juga mengalami inflasi,” ujar Moh Wahyu.
Inflasi terendah di Sulampua berada di Kota Parepare sebesar -0,045 dan untuk nasional kota yang mengalami deflasi yakni Kota Padang dan Purwokerto sebesar -0,01 persen. SAH

Komentar