Jenazah Perwira Brimob Bunuh Diri di Donggala Diterbangkan ke Bandung

RATUSAN personel Brimob Kelapa Dua Depok menyertai jenazah Ipda Zasmi Diaz, perwira Brimob yang diduga bunuh diri di SPN Labuan Panimba, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah diterbangkan ke Jawa Barat setelah beberapa bulan bertugas dalam Operasi Tinombala di Kabupaten Poso, Selasa (4/4/2017) dini hari. FOTO: APRI

SultengTerkini.Com, PALU– Jenazah seorang perwira Brimob yang ditemukan tewas diduga bunuh diri, Senin (3/4/2017) di kawasan Sekolah Polisi Negara (SPN) Labuan Panimba, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, sudah diterbangkan ke kampung halaman orang tuanya di Bandung, Jawa Barat untuk selanjutnya dimakamkan.
Pantauan SultengTerkini.Com di Bandara Mutiara SIS Aljufri, jenazah Ipda Zasmi Diaz diterbangkan ke Bogor pada Selasa dini hari sekitar pukul 02.30 WITA dari bandara dengan menggunakan pesawat Lion Air bersama ratusan personel Brimob dari Kelapa Dua Depok Polri yang sebelumnya bertugas selama beberapa bulan dalam Operasi Tinombala di Kabupaten Poso.
Sebelum diberangkatkan, jenazah Ipda Zasmi Diaz sempat dibawa ke RSU Bhayangkara Palu.
Sejumlah pejabat utama Polda Sulteng tampak ikut mengantar keberangkatan jenazah di Bandara Mutiara SIS Aljufri seperti Kepala Satuan Brimob AKBP Guruh Arif Darmawan, Wakasat Brimob AKBP Basya Radyananda, Kapolres Palu AKBP Christ Reinhard Pusung, dan Plh Kabid Propam AKBP Amin Litarso.
Sayangnya, tak satupun dari pejabat polda tersebut yang ingin memberikan keterangan resmi kepada wartawan terkait insiden yang terjadi di lokasi SPN Labuan Panimba tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Ipda Zasmi Diaz ditemukan tewas bunuh diri dengan menembakkan kepalanya sendiri menggunakan senjata api laras pendek.
Zasmi Diaz yang baru saja pulang dari BKO Operasi Tinombala di Kabupaten Poso itu ditemukan tewas pada Senin sore sekitar pukul 16.20 Wita di samping masjid SPN Polda Sulteng.
Alumni Akademi Kepolisian Tahun 2015 itu tewas sesaat sebelum melakukan gladi pelepasan pasukan BKO Brimob untuk kembali ke markas satuan masing-masing setelah beberapa bulan bertugas di Poso.
Belum diketahui apa motif Sasmidias hingga nekat melakukan aksi tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait kasus tersebut.
Sejumlah pejabat utama Polda Sulteng mulai dari Kapolda Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi, Kabid Humas AKBP Hari Suprapto hingga Kepala SPN Labuan Panimba AKBP Novia Jaya yang dikonfirmasi media ini per telepon genggamnya belum memberikan jawaban. HAL

Komentar