SultengTerkini.Com, PALU– Sebanyak 12 program dampingan Wahana Visi Indonesia (WVI) dari 31 praktik-praktik cerdas di Sulawesi Tengah (Sulteng) dipaparkan dalam Festival Praktik Cerdas Sulawesi Tengah bertema “Mewujudkan Generasi Tangguh dan Berdaya Saing” yang diselenggarakan oleh Bappeda Sulteng bekerjasama dengan WVI di salah satu hotel di Palu, Rabu (17/5/2017).
Gubernur Sulteng Longki Djanggola dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Administrasi Pemerintahan Hukum dan Politik, Mohammad Arif Latjuba mengatakan, praktik cerdas adalah sebuah upaya atau kegiatan yang berhasil dilakukan untuk menjawab sebuah tantangan yang dihadapi oleh komunitas di daerah tertentu.
Dia mengatakan, praktik cerdas merupakan solusi yang terbukti berhasil dan berdampak langsung pada masyarakat sebagai penerima manfaatnya.
Selain itu, praktik cerdas harus mudah direplikasi dan diadaptasi untuk menghadapi tantangan pembangunan serupa.
Dia mengatakan, Festival Praktik Cerdas Pembangunan Sulteng ini merupakan wujud percepatan pencapaian strategi pembangunan yang ditetapkan Provinsi Sulteng 2016-2021, khususnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan daya saing daerah juga peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta kontribusi pada indikator Tujuan Pengembangan Berkelanjutan (SDGs).
Menurut dia, tujuan festival ini adalah membagikan praktik-praktik pembangunan yang baik di Provinsi Sulteng, mendokumentasikan dan mengapresiasinya untuk mendorong replikasi guna mendukung perencanaan pembangunan serta capaian indicator pembangunan pemerintah kabupaten/kota di Sulawesi Tengah.
“Selain itu juga menjadi masukan program tahun 2018 kabupaten/kota,” katanya.
Praktik-praktik cerdas yang dipamerkan mencakup lima klaster program yaitu pendidikan, kesehatan, climate change adaptation, pengembangan ekonomi, dan perlindungan anak.
“Penghargaan yang kita terima baru-baru ini oleh Bappenas saat Musrembang Nasional, baik bagi Kabupaten Sigi maupun Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam perencanaan pembangunan, menunjukkan komitmen untuk terus mendorong inovasi pembangunan yang direncanakan secara baik dan terukur untuk mewujudkan visi Sulawesi Tengah yang mandiri, maju dan berdaya saing,” katanya.
Ia menuturkan, selain bertujuan sebagai ajang pembelajaran dan penyebarluasan informasi, Festival Praktik Cerdas yang diselenggarakan WVI bersama Bappeda Sulteng ini memberi motivasi bagi semua agar pembangunan yang dilakukan di Sulteng oleh pemerintah dan stakeholder lainnya, dilakukan dengan orientasi sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat dan dilakukan dengan cara-cara yang inovatif, partisipatif, kontekstual, efektif, dan berkelanjutan.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulteng pada tahun 2016 sebesar 9,98% merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Kawasan Indonesia Timur.
Tahun 2015 lalu, Pemerintah Provinsi Sulteng telah mendapat penghargaan MDGs (Millenium Development Goals) terbaik pertama dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Pendidikan harmoni sebagai pendidikan kontekstual untuk perdamaian yang diinisiasi WVI dan mitra pendidikan juga mendapat penghargaan MDGs.
Sehubungan dengan kegiatan ini, Longki pribadi dan atas nama Pemerintah Provinsi Sulteng menyambut penuh antusias seraya mengapresiasi sebagai wahana penyebarluasan informasi sekaligus pembelajaran terkait dengan upaya konstruktif peningkatan kualitas SDM dan daya saing daerah, IPM Sulawesi Tengah dan kontribusinya pada indikator tujuan-tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
Peserta terdiri dari elemen pemerintah, masyarakat, forum anak, dan organisasi masyarakat sipil mendalami cerita-cerita sukses yang mengubah kehidupan masyarakat, mempelajari segala tantangan dan hambatan, serta metode-motode unik dalam menghadapinya.
“Harapan kami, praktik-praktik cerdas kami dan juga praktik cerdas lembaga lain dapat dibagikan kepada pemangku kepentingan lainnya agar dapat direplikasi, diperluas dan diperkuat, sehingga dapat menghasilkan dampak yang lebih besar,” kata Direktur Operasional Wahana Visi Indonesia, Irene Marbun.
Ia menjelaskan, WVI bekerja membuat perubahan berkesinambungan pada kehidupan anak, keluarga dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan dan mendedikasikan diri untuk bekerjasama dengan masyarakat paling rentan tanpa membedakan agama, ras, etnis dan gender. SAH
Komentar