Didemo Pegawainya, Direktur PDAM Donggala Dituntut Mundur

PULUHAN pegawai Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Uwelino Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah yang berkantor di Jalan I Gusti Ngurah Rai Palu turun ke jalan menggelar aksi unjukrasa, Senin (22/5/2017). FOTO: IST

SultengTerkini.Com, PALU– Puluhan pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Uwelino Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah yang berkantor di Jalan I Gusti Ngurah Rai Palu turun ke jalan menggelar aksi unjukrasa, Senin (22/5/2017).

Para pegawai itu mendesak agar Direktur PDAM Donggala Arifin Abdurrahim segera mundur dari jabatannya.

Sejumlah pegawai PDAM Tirta Uwelino membawa spanduk bertuliskan “Turunkan Direktur Harga Mati”.

Demonstrasi itu merupakan aksi kedua yang dilakukan oleh para pegawai PDAM Uwe Lino Donggala, sebab tuntutan mereka pada aksi pertama, Rabu (17/5/2017) yakni meminta Direktur PDAM Uwe Lino mundur, belum ditanggapi oleh Bupati Donggala Kasman Lassa.

Dalam aksinya, para pegawai PDAM Donggala itu menyampaikan delapan poin tuntutannya yakni berdasarkan hasil audit Kantor Akuntan Publik (KAP) 2016 PDAM Donggala mengalami kerugian sebesar Rp5 miliar, sedangkan utang jangka panjang 2016 telah dihapuskan.

Diduga adanya pemberian gratifikasi kepada anggota dewan Kabupaten Donggala untuk pengesahan Perda tentang PDAM Donggala.

Kemudian pembangunan sistem baca meter melalui handphone yang belum selesai, akan tetapi dananya sudah dibayarkan sepenuhnya kepada penyedia, tapi kenyataannya sampai sekarang meteran pelanggan masih dibaca manual yang berdampak pada penurunan pendapatan PDAM Donggala yang sangat signifikan.

Selanjutnya, rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) tidak dilaksanakan, penyalahgunaan wewenang dengan menerima pegawai tanpa melalui prosedur yang benar, menempatkan anak sendiri sebagai bendahara pengeluaran dan keponakan sebagai bagian pembelian, dimana keduanya masih berstatus kontrak tiba-tiba diangkat menjadi calon karyawan 80 % dalam waktu yang sangat singkat.

Mutasi karyawan yang sewenang-wenang dan mengambil kasbon atau pinjaman pada kasir dan bendahara seenaknya dilakukan dikhawatirkan pada 2017 karyawan tidak akan menerima tunjangan pendidikan dan Tunjangan Hari Raya dikarenakan kondisi keuangan PDAM Kabupaten Donggala yang tidak memungkinkan.

Sikap kepemimpinan yang arogan dan temperamental, suka bicara kasar dan memaki karyawan di depan umum saat memimpin apel.

Demikian bunyi tuntutan para pegawai PDAM Donggala yang disampaikan dalam aksinya.

Kepala Bagian Umum PDAM Donggala, Iswan  yang juga Koordinator Aksi mengatakan, seluruh karyawan dan karyawati PDAM Donggala saat ini sudah tidak mau lagi dipimpin oleh Direktur PDAM Donggala, Arifin.

“Pemimpin yang arogan, suka memaki dan mengambil hak milik orang lain,” demikian orasi pendemo.

“Kami yang bertanda tangan di bawah ini menolak Arifin sebagai Direktur PDAM Donggala,” disebutkan dalam penyampaian mereka dispanduk yang dipenuhi dengan tanda tangan para pegawainya.

Tuntutan lain mereka diantaranya, soal hak para pegawai yang belum terbayarkan hingga dengan gaji 13 yang terancam tidak dibayarkan. FIQ

Komentar