SultengTerkini.Com, PALU– Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat ada 10 bencana alam yang terjadi di wilayahnya sepanjang tahun 2017.
Dari 10 bencana alam itu diantaranya ada musibah banjir, gempa bumi, dan tanah longsor yang tersebar di beberapa kabupaten di Sulteng.
“Ada 10 bencana alam yang terjadi di Sulawesi Tengah sejak Januari hingga Juni 2017,” kata Kepala BPBD Sulteng, Bartholomeus Tandigala saat ditemui SultengTerkini.Com di kantornya, Rabu (7/6/2017).
Namun Bartholomeus Tandigala menjelaskan, data yang tercatat di kantornya itu belum final dan masih bersifat sementara.
“Bencana alam seperti longsor dan banjir itu terjadi karena cuaca ekstrim atau curah hujan yang begitu tinggi,” tuturnya.
Bencana alam yang pertama terjadi di tahun 2017 itu diawali dari musibah banjir di dua kecamatan Kabupaten Morowali Utara, kemudian disusul juga banjir di Kabupaten Sigi yang menghantam dua kecamatan.
Selanjutnya, di Kabupaten Donggala terjadi banjir di dua tempat yakni di Banawa dan Pantai Barat.
Berikutnya di Kabupaten Tolitoli, terjadi banjir di empat kecamatan.
Sedangkan di Kabupaten Banggai terjadi longsoran dan di Kabupaten Poso terjadi gempa bumi.
“Dengan pengalaman musibah di Sulteng, masyarakat harus lebih berhati-hati, terutama longsor dan banjir. Jangan terlena bila hujan sudah sangat deras, yang tinggal di lereng gunung harus lebih hati-hati,” katanya.
Pihak BPBD Sulteng selalu sigap turun ke lokasi dan mengatasi seluruh bencana alam yang terjadi di wilayahnya.
Saat ini kata Bartholomeus, warga yang menjadi korban banjir di Tolitoli misalnya, sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
Hanya saja katanya, mereka harus memperbaiki barang-barang mereka yang rusak dan juga harus membersihkan rumahnya sisa lumpuran akibat terendam banjir.
“Kemarin saya turun langsung ke daerah Tolitoli dan saya lihat hampir semua masyarakat disana kesulitan untuk mendapatkan air bersih,” kata orang pertama di BPBD Sulteng itu. FIQ
Komentar