Penetapan Tersangka Habib Rizieq tak Miliki Landasan Yuridis

ZAKIR Naik (duduk di paling kiri) bertemu dengan Habib Rizieq (kedua dari kanan) di Kediaman Syeikh Khalid Al Hamudi. FOTO: REPUBLIKA.CO.ID

SultengTerkini.Com, JAKARTA– Alasan Habib Rizieq Shibab untuk dipersangkakan sebagai pelaku tindak pidana, dinilai tidak memiliki landasan yuridis yang jelas.

Pasalnya, Habib Rizieq merupakan korban oleh pihak yang melakukan perbuatan fitnah melalui penyebaran chat dan video palsu.

“Kesan yang kuat adalah semata-mata  karena adanya gerakan massa yang meminta ‘barter’ antara Ahok yang sudah dipidana dengan Habib Rizieq sebagai tokoh pemimpin umat Islam yang menyeret  Ahok ke meja hijau,” ujar kuasa hukum Habib Rizieq Shihab, Sugito Atmo Pawiro dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (14/6/2017).

Sugito beranggapan, gerakan massa tersebut kemudian melaporkan Habib Rizieq ke polisi dengan barang bukti yang diduga palsu.

Karena itu, dia menilai, penyidik menggunakan momentum untuk mendapatkan kesan populis dengan memeriksa Habib Rizieq Shihab, bukan untuk tujuan keadilan hukum melainkan untuk memenuhi aspirasi pendukung Ahok yang masif.

Sugito mengklaim, keganjilan proses penegakan hukum ini sudah diketahui luas oleh masyarakat internasional. “Arab Saudi, misalnya, negeri dimana Habib Rizieq sekarang berada, telah menyatakan akan memberikan perlindungan dengan mengeluarkan perpanjangan visa kepada Imam Besar FPI ini,” ujarnya.

Arab Saudi menyatakan Habib Rizieq merupakan korban oleh pihak yang melakukan perbuatan fitnah melalui penyebaran chat dan video palsu.

Sugito mengatakan, Arab Saudi, Turki dan masyarakat Indonesia menyadari Habib Rizieq justru yang sebaiknya harus mendapatkan perlindungan hukum berupa hak-hak untuk dipulihkan nama baiknya oleh negara.

BERTEMU ZAKIR NAIK

Sementara itu, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab bertemu dengan Dai kondang asal India, Dr Zakir Naik di Makkah.

Berdasarkan keterangan penasihat hukum Habib Rizieq, Sugito Atmo Pawiro, Rizieq bertemu dengan Dr Zakir Naik di kediaman Syeikh Khalid yang sedang berduka atas wafatnya sang ibunda.
Sugito menjelaskan, Syeikh Khalid Al Hamudi adalah ulama besar Arab Saudi, yang juga sering membawa dan memperkenalkan tokoh atau ulama Indonesia ke Imam Masjidil Haram.

Pas lagi takziah, jadi ketemu dengan Zakir Naik. Karena dalam waktu takziah, jadi tidak dalam waktu yang lama,” ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (14/6).

Sugito mengatakan, HRS menyampaikan ucapan terimakasih kepada Zakir Naik sudah datang ke Indonesia untuk men-support acara keagamaan di Indonesia. Demikian juga Zakir Naik, kata Sugito, berterima kasih pada HRS yang selama ini bertahan berdakwah di Indonesia. Sugito juga menjelaskan, Habib Rizieq rencananya akan melakukan pertemuan di lain waktu dengan Zakir Naik.

Saat ini, kata dia, HRS didampingi beberapa keluarga dan orang kepercayaannya di Makkah dan belum bisa dipastikan kapan akan pulang ke Indonesia.

“Nanti lagi kami berikan informasi,” ujar dia mengakhiri. (sumber: republika.co.id)

Komentar