SultengTerkini.Com, PALU– Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memperkenalkan pendidikan karakter bagi guru dan wakil kepala sekolah (wakepsek) tingkat SMA/SMK se Sulteng guna menambah wawasan dan pengetahuan agar penerapannya bisa bermanfaat bagi siswa di sekolah masing-masing.
Kepala Dinas Dikbud Sulteng, Irwan Lahace mengatakan, sosialisasi ini untuk menyamakan persepsi bersama agar bisa tertib berlalu lintas harmoni dibidang pendidikan.
Pendidikan karakter sangat penting diajarkan di semua sekolah karena mendidik siswa untuk menanamkan karakter dalam dirinya untuk berinovatif dan santun dalam menjalankan tugas dan kewajibannya hari-hari, baik di rumah maupun dillingkungan sekitarnya.
Menurut Irwan Lahace, pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan, sehingga bisa menjadi manusia lebih baik.
“Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah,” jelas Irwan Lahace saat membuka sosialisasi yang dilaksanakan selama tiga hari di salah satu hotel di Palu, Sabtu (26/8/2017).
Irwan menuturkan, terlepas dari berbagai kekurangan dalam praktik pendidikan di Indonesia, apabila dilihat dari standar nasional pendidikan yang menjadi acuan pengembangan kurikulum (KTSP) yang lalu dan Kurikulum 2013 ( K13 ) sekarang, dan implementasi pembelajaran dan penilaian di sekolah, tujuan pendidikan di semua level dan jenjang pendidikan sebenarnya dapat dicapai dengan baik.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan karakter, Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan grand design pendidikan karakter untuk setiap jalur, jenjang, dan jenis satuan pendidikan.
Grand design menjadi rujukan konseptual dan operasional pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian pada setiap jalur dan jenjang pendidikan. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial-kultural tersebut dikelompokkan dalam: olah hati (spiritual and emotional development), olah pikir (intellectual development), olah raga dan kinestetik (physical and kinestetic development), dan olah rasa dan karsa (affective and creativity development).
Pengembangan dan implementasi pendidikan karakter perlu dilakukan dengan mengacu pada grand design tersebut.
Sosialisasi itu diikuti 39 orang perwakilan dari wakil kepsek se Sulteng terdiri tiga orang perwakilan dari kepsek Palu dan masing- masing tiga wakepsek dari 12 kabupaten.
“Semoga kegiatannya bermanfaat bisa diaplikasikan sepulang nanti karena materinya memang padat,” jelas Irwan Lahace. SAH
Komentar