Danrem 132/Tadulako Ajak Warga Nobar Film G30S/PKI

Saleh Mustafa

SultengTerkini.Com, PALU– Pro dan kontra seputar rencana nonton bareng (nobar) film pengkhianatan Gerakan 30 September PKI atau biasa dikenal dengan G30S/PKI di lingkungan TNI bersama masyarakat semakin mengemuka dan menjadi pembicaraan ditengah-tengah masyarakat.

Ada pihak-pihak yang mendukung dan ada juga yang tidak mendukung dengan alasan film tersebut sudah tidak layak untuk diputar saat ini karena masih diragukan kebenaran ceritanya.

Polemik ini tidak menyurutkan niat TNI untuk melanjutkan rencana pemutaran film tersebut karena hal ini menurut Panglima TNI sangat penting.

Menurut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, pada salah satu media nasional mengatakan, pemutaran film pengkhianatan G30S/PKI ini bertujuan untuk menanamkan kembali rasa nasionalisme serta memberikan pembelajaran kembali generasi muda saat tentang sejarah kelam Bangsa Indonesia dalam mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa.

Seperti yang diucapkannya di hadapan media di Blitar, Jenderal Gatot mengatakan, pemutaran kembali film tersebut adalah atas perintahnya dan sudah mendapat izin dari Menteri Dalam Negeri yang artinya bahwa Pemerintah tidak melarang.

“Masih banyak prajurit-prajurit saya yang belum pernah menonton film tersebut,” jelas Jenderal Gatot.

Sementara itu, Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Muhammad Saleh Mustafa dalam keterangannya menerangkan, dalam pemutaran kembali film G30S/PKI ini, TNI tidak ingin berpolemik seperti yang disampaikan Panglima TNI.

Menurutnya, tidak ada niat TNI untuk mendiskreditkan pihak manapun.

Akan tetapi pemutaran film ini murni untuk mengingatkan kembali sejarah kelam Bangsa Indonesia akibat pengkhianatan dan kekejaman PKI.

“Jangan sampai terulang kembali dimasa-masa yang akan datang.” katanya.

Ia mengatakan, generasi muda saat ini perlu dibentengi dari pengaruh bahaya laten komunis yang sangat membahayakan kelangsungan hidup Bangsa dan Ideologi Pancasila.

Ia menuturkan, bahaya laten komunis saat ini mulai muncul ke permukaan memanfaatkan reformasi dengan kedok menuntut pelurusan sejarah dan mencabut Tap MPRS tentang pelarangan partai komunis di Indonesia.

Hal ini perlu diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia untuk segera diantisipasi agar paham komunisme ini tidak bangkit kembali tidak ada ruang bagi paham komunis untuk bangkit kembali di negeri yang dicintai ini.

Sebagai tindaklanjut perintah Panglima TNI untuk memutar kembali film pengkhianatan G30S/PKI ini, Danrem juga telah memerintahkan seluruh Dandim di jajaran Korem 132/Tadulako untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerahnya masing-masing untuk mengadakan acara nobar film tersebut yang diawali dengan doa untuk para Pahlawan Revolusi secara serentak pada 30 September 2017 pukul 19.30 Wita di pangkalan masing-masing.

“Oleh karena itu saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tengah agar dapat bersama-sama dengan seluruh prajurit dan ASN saya beserta keluarganya untuk menyaksikan pemutaran film pengkhianatan G30S/PKI di pangkalan-pangkalan TNI terdekat,” kata Danrem Saleh Mustafa mengajak. CAL

Komentar