Triwulan III 2017, BI Proyeksikan Perekonomian Sulteng Tumbuh 7,6 Persen

Miyono

SultengTerkini.Com, PALU– Pihak Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tengah (Sulteng) melihat ritme pertumbuhan ekonomi di wilayahnya pada triwulan II 2017 mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, baik dari stabilitas keuangan daerah, fungsi intermediasi perbankan semuanya berjalan baik.

BI Sulteng juga memproyeksikan kondisi perekonomian Sulteng pada triwulan III 2017 bakal tumbuh dikisaran 7,2-7,6 persen.

Hal itu dikemukakan Kepala Perwakilan BI Sulteng, Miyono kepada sejumlah jurnalis saat memberikan gambaran tentang Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Agustus 2017 di Ruang Meeting Kantor BI, Selasa (3/9/2017).

Miyono optimis perkembangan konsumsi rumah tangga dan produksi sektor pertanian diperkirakan meningkat.

“Optimisme pada sektor pertanian ditunjang dengan upaya positif dari pemerintah daerah, khususnya dalam melakukan pembenahan kualitas bibit, metode tanam serta perbaikan infrastruktur irigasi, jalan dan bandara, sehingga koneksivitas antar daerah semakin baik,” ujar Miyono.

Pihaknya memproyeksikan akhir tahun 2017 berdasarkan assismen per Agustus inflasi nantinya berada dikisaran 4,9-5,0 persen.

“Melihat asisment per Agustus inflasi berada 4,9-5,0 persen di akhir tahun ini, tapi mudah-mudahan kita berharap di Oktober ada deflasi dan seandainya itu ada baru kita evaluasi proyeksinya,” kata Miyono.

Menurut Miyono, inflasi tahunan Kota Palu triwulan II 2017 tercatat 5,23 persen, lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi tahunan pada triwulan sebelumnya 4,05 persen, masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata inflasi selama 3 tahun terakhir yaitu 5,15 persen.

Tekanan inflasi bulan Juni 2017 tersebut dapat dijelaskan dari dua sisi.

Dari sisi demamd, tekanan inflasi mengalami peningkatan terutama didorong oleh kenaikan tarif angkutan udara akibat meningkatnya permintaan menjelang Idul Fitri.

Kini September terjadi deflasi sebesar 0,13 persen.

Selain itu, fungsi intermediasi perbankan, kata Miyono juga berjalan baik, dengan tingkat loan to deposit ratio (LDR) mencapai 142 persen.

Kredit yang disalurkan pada bulan Juni 2017 tercatat bertumbuh 9,15 persen (yoy), sedangkan simpanan masyarakat (dana pihak ketiga/DPK) mencapai Rp17,7 triliun atau tumbuh 3,86 persen.

Keberpihakan bank juga terbilang tinggi, tercermin dari nilai UMKM yang mencapai 34,20 dari kredit perbankan.

Bahkan perkembangan aliran uang masuk (inflow) ke Bank Indonesia Sulteng triwulan laporan mengalami penurunan disisi inflow, tetapi mengalami peningkatan di sisi outflow jika dibandingkan triwulan sebelumnya.

Selain itu, kondisi tenaga ketenagakerjaan di Sulteng secara umum mengalami perkembangan positif dibandingkan tahun sebelumnya periode Februari 2016. SAH

Komentar