Ketum DPP KKK Ajak Warga Kawanua di Sulteng Jaga Keutuhan NKRI

KETUA Umum Dewan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Kawanua periode 2017-2022, Irjen Ronny F Sompie (ketiga dari kiri posisi membelakangi) akhirnya resmi melantik Dewan Pengurus Daerah KKK Sulawesi Tengah periode 2017-2022 di salah satu restoran di Jalan Pattimura, Kota Palu, Ahad (12/11/2017) malam. FOTO: ICHAL

SultengTerkini.Com, PALU– Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) periode 2017-2022, Irjen Ronny F Sompie akhirnya resmi melantik Dewan Pengurus Daerah (DPD) KKK Sulawesi Tengah (Sulteng) periode 2017-2022 di salah satu restoran di Jalan Pattimura, Kota Palu, Ahad (12/11/2017) malam.

Tak hanya DPD, Ketum DPP KKK juga melantik Dewan Pembina dan Dewan Penasehat KKK Sulteng periode 2017-2022. Pelantikan itu diawali dengan tarian dan nyanyian adat lokal Sulteng dan Minahasa serta Manado.

Dalam sambutannya, Ketum Ronny Sompie mengajak kepada seluruh warga Kawanua di Sulteng untuk bersama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan mendukung pemerintah Republik Indonesia dalam penyelenggaraan negara.

“Selain itu juga menaati hukum yang berlaku dengan memelihara hubungan baik dan kekerabatan sesama warga Kawanua sebagai model masyarakat yang menghargai kemajemukan sesuai dengan kearifan budaya Minahasa,” kata Ronny Sompie yang kini menjabat Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI itu.

Sebagai ketua umum Kerukunan Keluarga Kawanua dirinya mengingatkan bahwa masyarakat Kawanua mempunyai kepentingan untuk memastikan kemajemukan tetap dipertahankan demi kelangsungan NKRI dan berjalannya pemerintahan nasional dan daerah yang efektif.

Ia menjelaskan, KKK sebagai organisasi kemasyarakatan asal Sulawesi Utara di perantauan berdiri pertama kali di Jakarta pada 21 Mei 1973 dan pada tahun ini telah berusia 44 tahun.

“Ini adalah suatu perjalanan cukup panjang yang telah dirintis oleh para senior-senior sebelum kami dan telah banyak pencapaian sukses yang dibuat untuk mempersatukan warga Kawanua perantauan dan melestarikan adat dan budaya Minahasa,” tutur mantan Kapolda Bali itu.

Sementara itu, Gubernur Sulteng Longki Djanggola yang diwakili Asisten II Elim Somba mengatakan, masyarakat Sulteng terdiri dari keberagaman etnis, budaya, agama, aspirasi dan lain sebagainya.

Sebagai organisasi sosial kemasyarakatan Gubernur berharap KKK dapat sejalan dengan program pemerintah daerah sebagai mitra dalam pembangunan, sekaligus menjadi media yang dapat membangun kebersamaan harmonis, baik dalam keluarga besar Kawanua maupun terhadap masyarakat Sulteng.

Selain itu katanya, organisasi KKK Sulteng hendaknya dapat berfungsi sebagai alat perekat-pemersatu antar kelompok etnis di daerah ini.

“Jangan ada sifat saling membeda-bedakan atau berkelompok-kelompok. Mari kita buang sifat-sifat yang demikian itu, tunjukkan kesamaan dan kebersamaan kita dalam kekeluargaan sebagai warga negara Indonesia yang mampu membangun bangsa, negara dan masyarakat menuju kedamaian dan kesejahteraan,” tuturnya.

Oleh karena itu lanjut Gubernur Longki, kepada para pengurus DPD KKK Sulteng agar dapat melakukan berbagai upaya pembinaan dari aspek sosial, budaya, ekonomi dan keagamaan serta dapat mengangkat prioritas utama dalam program kerjanya.

Acara pelantikan yang dihadiri unsur forum komunikasi pimpinan daerah Provinsi Sulteng dan Kota Palu diakhiri dengan makan malam serta foto bersama.

DPD KKK Sulteng yang dilantik yaitu Loddy Surentu sebagai ketua bersama sembilan wakil ketua diantaranya Matindas Janus Rumambi, Errol Kimbal, AKBP Teddy D Salawati, Astrid Sandagang. Sementara posisi sekretaris ditempati Jimmy Dumanauw dan Jolanda Pusung Wentinusa sebagai bendahara.

Adapun Dewan Pembina KKK Sulteng diantaranya Altin Mongi, Anwar Ponulele, Pendeta Abraham Lumowa, Abdullah Kawulusan, Adma Mado.

Sementara yang dipercaya sebagai Dewan Penasehat KKK Sulteng yaitu Letkol TNI Purn W Potuh, Petrus Makarawung, Ridwan Mumu, Recky Wentinusa, Fredy Kaunang. CAL

Komentar