SultengTerkini.Com, PALU– Pihak Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Kota Palu, Sulawesi Tengah saat ini masih memeriksa sampel makanan dugaan keracunan yang dialami ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Terpadu (IT) Al Fahmi.
Kepala Balai POM Palu, Safriansyah saat dihubungi SultengTerkini.Com per telepon genggamnya, Selasa (5/12/2017) mengatakan, setelah menerima sampel makanan dugaan keracunan pada Senin kemarin sekira pukul 18.00 Wita, pihaknya langsung bekerja untuk menyelamatkan bakterinya jangan sampai mati.
“Sebab kalau (bakteri) mati, maka tidak terdeteksi lagi,” kata Safriansyah.
Menurut Safriansyah, dilihat dari gejala-gejala itu, penyebab keracunan adalah cemaran kuman atau bakteri yang ada dalam makanan.
Saat ini katanya, masih dalam proses pengujian sampel dan hasilnya itu membutuhkan waktu yang lama sekitar satu sampai dua Minggu karena memang menunggu masa inkubasi pertumbuhan bakterinya itu, sehingga belum bisa disimpulkan.
SISWA DILIBURKAN
Sementara itu, pihak SD dan SMP IT Al Fahmi menyatakan meliburkan siswanya pasca musibah keracunan di sekolahnya.
Pihak sekolah terpaksa meliburkan proses belajar mengajarnya sambil mendata kembali siswa yang masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Kepala SD IT Al Fahmi, Rahmawati Ottoluwa mengatakan, pihaknya telah menyerahkan pada Dinas Kesehatan dan Balai POM Kota Palu untuk mencari tahu penyebab keracunan yang dialami ratusan siswanya.
“Kemarin Balai POM sudah mengambil sampel makanan dan air yang ada di sekolah. Kemungkinan besar (penyebab keracunan) dari makanan. Saya sudah sampaikan ke media sosial, ke orang tua masing-masing, kami memohon maaf dan saya sudah sampaikan juga diliburkan selama dua hari. Kami juga akan membiayai perawatannya,” tuturnya saat ditemui sejumlah jurnalis di sekolahnya Jalan Gelatik, Palu Selatan itu.
Selain meliburkan proses belajar mengajar selama dua hari, pihak yayasan juga akan membiayai perawatan siswanya di rumah sakit yang tidak terdaftar di BPJS.
Ketua Yayasan Al Fahmi, Mahmud Yunus mengatakan, dari 900 siswa SD dan SMP di sekolahnya, sekitar 155 siswa masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Saat ini para siswa yang keracunan tersebut masih mendapatkan perawatan di beberapa rumah sakit di Kota Palu.
Sebelumnya diberitakan, ratusan siswa SD dan SMP IT Al Fahmi terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dan perawatan lantaran diduga kuat keracunan setelah mengonsumsi nasi goreng yang diberikan oleh pihak sekolahnya, Senin (4/12/2017).
Keracunan ini berawal saat ratusan siswa SD dan SMP Al Fahmi mengonsumsi makanan berupa nasi goreng yang diberikan oleh pihak sekolah.
Tercatat ada sekitar tujuh rumah sakit yang menjadi tempat perawatan siswa yang mengalami keracunan ini. CAL
Komentar