SultengTerkini.Com, PALU– Setiap 1 April, insan penyiaran Indonesia memperingati Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas). Untuk tahun 2018 ini, peringatan Harsiarnas ke 85 akan dipusatkan di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sulawesi Tengah Hary Azis mengatakan, pihaknya saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2017 lalu menyatakan telah siap dengan membawa hasil rekomendasi dari gubernur dan DPRD Sulteng yang memenuhi syarat secara administrasi, infrastruktur dan ketersediaan penganggaran.
Dari dasar itu sehingga KPI RI memilih KPID Sulteng dari empat calon provinsi yang mengajukan jadi tuan rumah Harsiarnas tahun 2018.
“Ketika kami mengajukan kesiapan itu telah didukung dengan surat rekomendasi karena kita memang telah jauh-jauh hari menghadap kepada gubernur dan ketua DPRD Sulteng, sehingga rekomendasi bisa kami bawa atas izin mereka sebagai pimpinan daerah,” kata Ketua KPID Sulteng Hary Azis kepada SultengTerkini.Com di Palu, Jumat (19/1/2018).
Hary menuturkan, Harsiarnas itu tidak dimaknai sebagai rutinitas tahunan atau seremonial semata saja, tetapi lebih dari itu, momentum bersejarah ini seharusnya diresapi, dimaknai, dan diserap energi positifnya dalam kerangka memberi nafas baru kehidupan bangsa dan negara yang lebih baik melalui informasi dan penyiaran.
Untuk itu pihaknya bakal membuat lima program menyambut hari “H” Harsiarnas bertajuk “Indonesia Bicara Baik”.
“Nantinya hari puncak penyiaran itu sebagai panitia lokal kami rencana melaksanakan di Anjungan Nusantara Teluk Palu. Rakornas yang diadakan di salah satu hotel di Palu, festival media berupa pameran-pameran karya jurnalis, kampanye Indonesia baik, literasi media massa. Pokoknya dibuat agar di hari penyiaran semua berbicara baik,” tutur orang pertama di KPID Sulteng itu.
Hari menambahkan, dalam literasi media itu bakal melibatkan para pelajar di Kota Palu minimal 1.000 pelajar, masyarakat untuk berkampanye anti hoax, pokoknya berbicara tentang penyiaran tentang Indonesia berbicara baik.
Pihaknya juga ancang- ancang membangun prasasti tugu hari penyiaran, tinggal menanti keputusan presiden yang ditandatangani Presiden RI, Jokowi.
“Manakala itu disetujui, maka kita patut bersyukur karena daerah ini termasuk kota pertama kali dilakukan penyiaran pertama secara resmi karena telah dikepreskan. Untuk itu kami berencana buat tugu yang ancang-ancang di tugu dekat pos polisi pertokoan Hasanuddin karena disitulah RRI pertama dibentuk, hanya tunggu izin dari Walikota Palu,” katanya.
Nantinya juga pihaknya melibatkan berbagai pihak, para pemangku kepentingan penyiaran, partisipasi aktif pemerintah, KPI, lembaga penyiaran forum masyarakat peduli penyiaran sehat, kalangan akademisi, lembaga swadaya masyarakat dan komponen bangsa seutuhnya harus bersatu mewujudkan cita-cita bangsa melalui penyiaran.
“Petinggi media di Indonesia bakal hadir di Palu. Jadi saat ini kami sudah berbenah mempersiapkan semuanya,”pungkas Hary Azis. SAH
Komentar