Tolak Miss Waria, Forum Umat Islam Datangi Mapolres Palu

WhatsApp Image 2018-02-01 at 21.02.44
PULUHAN massa dari berbagai ormas Islam pada Kamis (1/2/2018) malam ini mendatangi Mapolres Palu meminta kepada aparat kepolisian untuk tidak memberikan izin kontes Miss Waria yang akan digelar di salah satu hotel di Kota Palu. FOTO: ICHAL

SultengTerkini.Com, PALU– Sejumlah organisasi massa (ormas) Islam yang mengatasnamakan dirinya Forum Islam Kota Palu, Sulawesi Tengah menolak rencana penyelenggaraan kontes Miss Waria 2018 di wilayahnya.

Penolakan itu dilakukan puluhan orang yang mewakili dari berbagai ormas Islam seperti Front Pembela Islam, Himpunan Pemuda Alkhairaat, dan lembaga remaja masjid itu dengan mendatangi Mapolres Palu, Kamis (1/2/2018) malam.

Kedatangan massa umat Islam ke Mapolres Palu itu dalam rangka menindaklanjuti hasil rapat bersama sejumlah ormas Islam di Masjid Alkhairaat Jalan SIS Aljufri Palu pada Kamis malam tadi menyikapi rencana pelaksanaan Miss Waria di salah satu hotel di Jalan Muhammad Hatta.

Menurut Juru Bicara Forum Umat Islam Kota Palu, Agus, tujuan kedatangannya ke Mapolres Palu untuk meminta klarifikasi dari pihak kepolisian mengenai izin keramaian pelaksanaan Miss Waria di salah satu hotel tersebut.

Pihaknya meminta kepada pihak Polres Palu agar tidak memberikan izin keramaian atas pelaksanaan kontes Miss Waria di wilayahnya.

“Kami menolak kegiatan Miss Waria dalam bentuk apapun. Jadi kami meminta kepada kepolisian untuk tidak memberikan izin kepada panitia menggelar kegiatan tersebut,” kata Juru Bicara Forum Umat Islam Kota Palu, Agus kepada sejumlah jurnalis usai pertemuan dengan pihak kepolisian di ruang Satuan Intelkam Polres Palu.

Kedatangan massa itu diterima oleh Kabag Ops AKP Sulardi, Kasat Intel AKP Syahrul Alamsyah, Kasat Reskrim AKP Kristian Holmes Saragi, Kasat Binmas AKP Widodo.

Dalam pertemuan itu, Kasat Syahrul Alamsyah berjanji memperhatikan aspirasi umat Islam yang menolak adanya Miss Waria.

Ia sudah memerintahkan kepada seluruh anggotanya untuk turun ke lapangan mendatangi hotel-hotel tempat dimana kegiatan tersebut akan digelar.

Sejauh ini katanya, pihaknya belum menerima surat atau informasi apapun dari panitia pelaksana Miss Waria mengenai permohonan izin keramaian kegiatan tersebut.

Syahrul juga meminta kepada pihak panitia untuk tidak berani menggelar kontes tersebut tanpa mengantongi izin keramaian dari kepolisian.

“Saya juga minta agar menyerahkan masalah ini kepada kami untuk diselesaikan. Jangan ambil tindakan sendiri-sendiri,” imbau mantan Kasat Intel Polres Tojo Unauna itu.

Usai mendapat penjelasan dari kepolisian, puluhan massa itu kemudian membubarkan diri dengan aman dan tertib.

Sementara itu sebelumnya, pada Kamis sore, puluhan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Palu turun ke jalan menolak keras kegiatan kontes Miss Waria di wilayahnya.

Aksi yang dipusatkan di Bundaran Hasanuddin itu mendapat perhatian dari para pengguna jalan. Sambil berorasi, sebagian massa juga membagi-bagikan selebaran berisi penolakan kontes Miss Waria ataupun kegiatan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Kota Palu khususnya dan Sulteng pada umumnya.

Menurut pendemo, kegiatan Miss Waria itu harus ditolak dan dibatalkan karena dapat merusak karakter anak bangsa, khususnya lagi bisa mengundang bencana alam dari Allah SWT. CAL

Komentar