SultengTerkini.Com, PALU– Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola kembali angkat bicara mengenai tindakan Wakil Bupati (Wabup) Morowali Utara (Morut) Asrar Abdul Samad yang mengamuk saat pelantikan pejabat pemerintahan setempat pada Jumat (9/2/2018).
Kepada sejumlah jurnalis di Palu, Sabtu (10/2/2018), Gubernur Longki Djanggola menyesalkan kembali terjadinya insiden perselisihan antara bupati dan wakil bupati di wilayah Sulteng.
Tindakan Wabup Asrar itu kemudian direkam warga dan viral di media sosial.
Gubernur Longki mengaku prihatin dan kesal terhadap pejabat daerah yang dianggapnya belum matang.
Atas tindakan itu, gubernur memastikan mengirim tim investigasi ke Morut untuk mencari tahu fakta dan penyebab kemarahan orang nomor dua di pemerintahan Kabupaten Morut itu.
Tim investigasi yang dikirim ke Morut itu juga sebelumnya bekerja di Tolitoli terkait kasus yang sama yakni Wabup Tolitoli Abdul Rahman H Buding mengamuk dan nyaris baku pukul dengan Bupati Mohammad Saleh Bantilan.
Wabup Abdul Rahman H Buding marah dan mengamuk saat acara pelantikan pejabat di gedung wanita setempat pada Rabu (31/1/2018).
Sebelumnya diberitakan, Wabup Morut Asrar marah terhadap Bupati Aptripel Tumimomor dan mengamuk diduga karena masalah fee 15 persen yang ditetapkan Bupati pada pengerjaan proyek pemerintah di wilayah penghasil nikel itu.
Hal tersebut sesuai dengan suara Wakil Bupati yang mengamuk dalam video amatir berdurasi 55 detik yang diabadikan oleh seseorang di sekitar lokasi pelantikan.
“Tidak ada bupati lain yang bikin fee 15 persen, cuma dia,” kata Wabup Morut Asrar dalam rekaman itu.
Selain itu, dirinya juga dengan lantang menyatakan, kebijakan itu merusak kondisi kabupaten yang mekar dari kabupaten induk, Kabupaten Morowali.
Tidak lama kemudian orang kedua di Pemerintahan Kabupaten Morut itu meninggalkan tempat pelantikan sembari menendang mobil dinas DN 1 U.
“Minggir situ,” teriak Wabup Asrar disertai bunyi alarm usai menendang mobil dinas bupati.
Sebelumnya, Wabup Asrar juga mengamuk di lokasi pelantikan pejabat daerah setempat. Awalnya suasana pelantikan itu berlangsung aman.
Namun entah apa penyebabnya, Wabup Asrar yang duduk berdampingan dengan Bupati Morut Aptripel Tumimomor itu tiba-tiba berdiri dan turun dari panggung.
Sambil berteriak-teriak Wabup Asrar menendang meja di dalam ruangan pelantikan hingga terpental beberapa meter.
Suasana pun berubah menjadi ricuh. Sejumlah aparat segera mengatasi situasi dengan menenangkan dan membawa Wabup Asrar ke luar ruang pelantikan. “Jangan dilantik beliau,” begitu kata Wabup Asrar dalam video tersebut.
Selain merusak meja di ruang pelantikan dan menendang mobil dinas DN 1 U, Wabup Asrar yang kesal dan marah juga membuang foto bingkai kaca Bupati Morut hingga pecah berantakan. HAL
Komentar