Gathering Telkomsel Oce di Raja Ampat nan Kece

WhatsApp Image 2018-02-17 at 22.14.19
PULUHAN jurnalis dari Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan berpose bersama General Manager Sales Telkomsel Papua Maluku, Ismu Widodo; Manager Media Relation Telkomsel Aldin Hasyim; General Manager ICT Operation Papua Maluku Mohammad Idham Kadir, Branch Manager Telkomsel Sorong, Rully Bintoro dan official Telkomsel Pamasuka sebelum bertolak ke Raja Ampat, Senin (12/2/2018). FOTO: ATO MUHAMMAD

SultengTerkini.Com, PAPUA BARATBringing the beauty of Indonesia to the world. Inilah agenda besar Telkomsel tahun ini. Sebagai provider telekomunikasi terbaik di Indonesia, memperkenalkan keindahan wisata Indonesia ke seluruh dunia adalah wujud sumbangsih Telkomsel bagi negeri.

 Oleh: Agus Panca Saputra

Pada 12 Februari 2018, Telkomsel Wilayah Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan (Pamasuka) mengajak puluhan jurnalis berlibur di wisata Raja Ampat, Papua Barat.

Selain menjalin keakraban, liburan bareng ini juga bertujuan memperkenalkan keindahan objek wisata Raja Ampat kepada para jurnalis sehingga bisa diekspos ke seluruh dunia.

“Memperkenalkan keindahan wisata Indonesia ke seluruh dunia adalah wujud sumbangsih kami dalam membangun negeri. Raja Ampat ini merupakan salah satu objek wisata yang mendunia. View Raja Ampat sangat indah, baik di luar maupun wisata bawah lautnya. Kami harap bapak ibu bisa enjoy menikmati keindahan alam Raja Ampat ini dan mempublikasikannya sehingga kunjungan wisatawan terus meningkat,” ujar General Manager Sales Telkomsel Papua Maluku, Ismu Widodo saat memberangkatkan peserta Media Gathering Telkomsel Pamasuka di Pelabuhan Perikanan Kota Sorong.

“Saya sudah beberapa kali ke Raja Ampat dan pengennya kesitu terus. Semua spot wisata yang ada di Raja Ampat ini bagus. Spot mancingnya juga ada,” tambah General Manager ICT Operation Telkomsel Papua Maluku, Mohammad Idham Kadir.

Pernyataan kedua pejabat tinggi Telkomsel ini terbukti benar. Selain keindahan alam, Raja Ampat memang  memiliki keindahan bawah laut dengan berbagai jenis karang dan ikan.

Untuk menjaga keindahan alamnya, pemerintah dan lembaga adat di Raja Ampat membuat aturan  tegas kepada rakyatnya. Masyarakat setempat dilarang keras membuang sampah sembarangan atau memancing di spot-spot wisata.

Sanksi bagi yang melanggar cukup keras, bukan hanya pidana, namun juga  sanksi adat.

“Bagi yang memancing di areal wisata, akan didenda sebesar Rp150 ribu per ekor ikan yang ditangkapnya,” kata Kepala Kampung Yenbuba Kabupaten Raja Ampat, Alex kepada wartawan.

Selama dua hari di Raja Ampat, peserta Media Gathering Telkomsel Pamasuka diajak menikmati keindahan wisata Raja Ampat.

Pada hari pertama, rombongan bergerak ke Desa Sawingrai dan Teluk Kabui. Di Desa Sawingrai, para jurnalis bermain dengan ikan warna-warni khas Raja Ampat. Dengan memberi roti atau makanan dari sagu, ikan-ikan tersebut mendekati orang-orang yang memberikan makanan. Meski jinak, ikan-ikan khas Papua Barat ini enggan disentuh.

Setelah puas ‘bermain dengan ikan’ di Desa Sawingrai, rombongan bergerak ke Teluk Kabui. Disini, wisatawan dipuaskan dengan pemandangan gunung batu yang menjulang dan membentuk pulau-pulau kecil.

Tentu saja, pemandangan indah ini dimanfaatkan oleh peserta Media Gathering Telkomsel dengan swafoto atau foto bersama.

Pada hari kedua, para jurnalis diajak menikmati keindahan wisata Piaynemo. Di spot wisata ini, wisatawan harus menaiki tangga menuju puncak gunung batu.

Di puncak gunung tersebut, wisatawan dapat menyaksikan keindahan gugusan pulau-pulau kecil yang hijau dengan laut jernih di bawahnya.

Setelah dari Piaynemo, rombongan yang berangkat menggunakan tiga unit speedboat bergerak menuju objek wisata Sauwendarek.

Spot wisata yang satu ini tidak kalah cantiknya dibanding puluhan spot wisata di Raja Ampat. Di Sauwendarek, wisatawan bisa melihat keindahan bawah laut dengan cara snorkeling atau diving.

Salah satu ikan terbaik di Raja Ampat bernama Ikan Napoleon. Warnanya hijau mengkilat. Ikan ini kepalanya sedikit benjol, mirip Ikan Louhan yang biasa dipelihara di akuarium. Di Sauwendarek, wisatawan bisa melihat ikan ini dari dekat. Ikannya cukup jinak, namun tetap enggan disentuh.

Setelah mengeksplorasi keindahan alam bawah laut Sauwendarek, peserta Media Gathering Telkomsel Pamasuka kemudian melanjutkan perjalanan ke Kampung Yenbuba.

Yenbuba juga memiliki keindahan bawah laut yang cantik seperti spot wisata Sauwendarek.

Setelah menceburkan diri di Pantai Yenbuba, rombongan kemudian melanjutkan wisata di Pantai Friwen. Ada yang unik di pantai ini. Terdapat sebuah Pohon Ketapang yang dahannya menjorok ke laut. Pohon ini kemudian dimanfaatkan masyarakat setempat dengan memasangkan tali ayunan di dahannya.

Wisatawan yang ingin menguji nyali, diharuskan memanjat Pohon Ketapang kemudian berayun dengan seutas tali tersebut. Saat berayun, pengunjung diharuskan melepaskan pegangannya sehingga tercebur ke laut.

Meski terlihat asyik, bermain ayunan di Pantai Friwen cukup berbahaya, khususnya bagi orang yang bernyali kecil atau anak-anak. Beberapa wisatawan terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah terjatuh dari ayunan ini.

Bahkan salah seorang kru My Trip My Adventure (MTMA) pernah terjatuh saat menjajal ayunan ini.

“Kru MTMA itu hampir mati, karena tidak kuat memegang tali ayunan,” jelas Aco, salah seorang Anak Buah Kapal Aurel.

Karena dirasa cukup berbahaya, apalagi oleh orang yang belum profesional berayun,  rombongan lantas bergerak ke cottage yang disediakan. Di Raja Ampat, Telkomsel Pamasuka menyewa dua cottage yang berdekatan, Gurara Cottage dan Afu Cottage.

WhatsApp Image 2018-02-17 at 22.14.18
KECERIAAN nampak di wajah-wajah peserta Media Gathering Telkomsel Pamasuka saat berpose bersama di salah satu spot wisata Raja Ampat, Friwen. FOTO: DARWIN

VIRALKAN OBJEK WISATA

Manager Media Relation Telkomsel, Aldin Hasyim menjelaskan, Telkomsel berkeinginan agar seluruh objek wisata di Indonesia viral di media massa atau media sosial.

Objek wisata yang banyak diperbincangkan tentu mengundang daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata itu.

“Kami ingin semua objek wisata di Indonesia menjadi Bali berikutnya. Makanya, Gathering Telkomsel kami buat di Raja Ampat agar objek wisata ini menjadi viral dan menambah kunjungan wisatawan,” urainya.

Aldin menambahkan, sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, Telkomsel senantiasa membantu pemerintah dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke negara ini. Bentuk dukungannya adalah dengan menyiapkan layanan telekomunikasi di seluruh spot-spot wisata tanah air.

“Hingga Februari 2018, kami telah membangun 635 BTS di 12 titik wisata nasional. Dengan banyaknya BTS tersebut, wisatawan bisa mengupdate lokasi-lokasi wisata yang dikunjunginya di media sosial sehingga menjadi viral,” jelasnya.

Branch Manager Telkomsel Sorong, Rully Bintoro menuturkan, seluruh spot wisata yang ada di Raja Ampat telah terlayani jaringan Telkomsel. Bahkan, di spot-spot strategis, cakupan jaringan Telkomsel telah mencapai 4G.

“Ada tujuh titik jaringan 4G di Raja Ampat ini. Sementara BTS 2G telah kami bangun sebanyak 16 unit dan 15 BTS 3G,” jelasnya.

Kedepan, sambung Rully, Telkomsel akan terus menambah layanan jaringan karena Raja Ampat cukup memberi kontribusi besar dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di Papua Barat.

“Upaya perluasan jaringan tetap kami lakukan, apalagi 98 persen masyarakat Papua Barat saat ini telah menjadi konsumen kami. Dari 1,3 juta penduduk, satu juta diantaranya setia dengan produk Telkomsel,” terangnya.

KESAN MENDALAM

Liburan ke Raja Ampat sangat memberi kesan mendalam bagi puluhan jurnalis yang diberangkatkan Telkomsel. Selain menikmati keindahan alam, pertemanan juga menjadi hal yang tak bisa dilupakan. Hampir seluruh jurnalis yang menjadi peserta Media Gathering baru pertama kali bertemu di Raja Ampat. Bahkan, seluruh jurnalis yang diberangkatkan, baru pertama kali pula menginjakkan kakinya di objek wisata yang mendunia ini.

“Berpetualanglah melintasi pelosok negeri, nikmatilah jutaan hal hebat yang siap menantimu,”. Kira-kira, kata bijak ini pantas dirasakan oleh seluruh peserta Media Gathering.

Bukti kesan mendalam yang dirasakan awak media adalah postingan foto ke media sosial. Bahkan di Grup WhatsApp (WA) yang disiapkan panitia, para peserta masih mengunggah kenangannya meski acara gathering telah berakhir hampir sepekan.

Di grup ini pula, para jurnalis masih kerap bercanda dengan teman barunya.

“Puji Tuhan, rombongan Jayapura telah tiba di tanah tercinta.. terima kasih Telkomsel yg semakin keren.. terima kasih semua atas petualangan yg luar biasa.. slm hangat,” tulis Djarwobigreds di Grup WA PG Telkomsel Raja Ampat.

“Terima kasih Telkomsel, trima kasih duo mbak Rina yang woke. Trima kasih teman2 semua di area Pamasuka.. senang sekali melewatkan moment yang luar biasa.. send regard to ur fam,” tulis wartawan Manado, Hilda Margaretha.

“Gorontalo sdh sampai.. Tks Telkomsel.. Gathering kali ini makin seru.. luar biasa,” tulis Wartawan Gorontalo Post, Hamdan.

Ya, Gathering Telkomsel memang oce, apalagi di Raja Ampat nan kece. ***

Komentar