Melihat Singapura dari Dekat, Kota Berpenduduk Disiplin Tinggi

WhatsApp Image 2018-08-23 at 09.22.16
JURNALIS SultengTerkini.Com saat berada di kawasan wisata ikon Negeri Singa. FOTO: IST

Mengunjungi Kota Singapura yang juga sekaligus sebagai negara yang kedisiplinannya cukup tinggi. Negara yang terletak di Selat Malaka ini menjadi salah satu negara tujuan utama wisatawan dari berbagai belahan dunia.

Selain kotanya yang cukup bersih, Singapura yang memiliki luas wilayah keseluruhan 647 kilometer persegi itu juga menjadikan negara dengan ekonomi paling mapan. Kehidupan warga di Singapura bisa dibilang tidak ada yang miskin.

LAPORAN: SITUR WIJAYA, dari Singapura

Jurnalis SultengTerkini.Com menelusuri beberapa sudut kota di Singapura ini. Tidak terlihat ada rumah kumuh seperti di negara-negara lain, salah satunya Indonesia.

Di pinggir sungai maupun di pesisir laut Singapura berdiri apartemen-apartemen mewah.

Air sungai yang bersih dan hijau, bibir pantai Singapura juga cukup bersih berbeda dengan Indonesia, jalanan di Singapura juga setiap hari dilakukan pembersihan hingga tidak terlihat adanya sampah-sampah yang berserakan di kota ini.

Kami masuk melalui Johor Malaysia, saat masuk di Imigrasi Singapura sudah terlihat ribuan wisatawan mengantre masuk Singapura. Apalagi disaat hari libur, saat media ini masuk Singapura pas sedang liburan tepat pada Ahad (19/8/2018) sore.

Di Singapura tidak ada gelandangan, pengamen dan pedagang asongan keliling di dalam kota maupun di tempat-tempat wisata.

Setiap wisatawan masuk Singapura pasti merasa nyaman, tetapi harus memiliki uang Dolar yang cukup banyak.

Ketika masuk Singapura biasanya akan ditanya “berapa banyak uang dibawa?” karena pihak pemerintah Singapura melalui imigrasi akan memastikan dengan uang yang cukup setiap orang masuk ke Singapura tidak akan telantar dan terdampar.

Jika hanya membawa uang 100 Dolar Singapura atau setara dengan Rp1 juta untuk kebutuhan lewat satu hari, maka dipastikan tidak mencukupi.

Bisa-bisa dideportasi jika masuk Singapura tidak membawa uang Dolar yang cukup.

SultengTerkini.Com berkesempatan mengunjungi beberapa objek wisata di Singapura diantaranya adalah Patung Milion atau yang sering disebut Patung Singa, Universal di Kawasan Mall besar Santosa Singapura.

Selain itu juga mengunjungi kereta gantung Singapura atau Cable Car. Jika wisatawan ingin naik kereta gantung (cable car) di Singapore, maka tempat naiknya ada beberapa pilihan, termasuk juga ada beberapa pilihan harga tiketnya.

Ada dua rute kereta gantung di Singapura saat ini, Mount Faber Line, Sentosa Line. Mount faber line adalah rute tertua, yang menghubungkan Mount Faber, sebuah bukit di selatan pulau utama Singapura, dengan Pulau Sentosa, dengan terlebih dulu melewati harbourfront tower di antara keduanya.

Di rute ini selain melewati kawasan bukit Mount Faber, kita bisa melihat gedung gedung kota Singapura bagian selatan, dan juga lautan luas, beserta selat sempit antara pulau utama Singapura dengan Pulau Sentosa.

Jika beruntung, kita bisa melewati kapal pesiar yang sedang bersandar.

Salah satu wisatawan dari Batam, Aludin mengakui jika Singapura saat ini adalah negara paling disiplin cukup tinggi.

“Singapura orangnya paling disiplin, wisatawan kan gak boleh sembarangan  disini, meludah dan nyebrang jalan sembarangan adalah tindakan ilegal,” kata Aludin.

Warga Indonesia lain yang dijumpai di Singapura adalah Siti Naima. Dia cukup kagum dengan aturan yang diberlakukan Pemerintah Singapura.

“Sebenarnya ini harus diterapkan juga di Indonesia. Kayak kita buang sampah sembarangan kan tidak boleh,” kata dia.

Warga Batam, Edyansa mengaku, dulunya ke Singapura hanya naik sampan atau perahu kecil.

“Dulu dari Batam  ke Singapura naik sampan, sekarang sudah ketat sekali tidak sembarangan masuk ke Singapura,” ujarnya. ***

Komentar