SultengTerkini.Com, PALU– Presiden Direktur dan CEO PT Vale Indonesia Tbk, Nico Kanter bersama seluruh manajemennya mengaku sangat berduka dan prihatin atas musibah dahsyat gempa disertai tsunami serta likuefaksi yang terjadi di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Parigi Moutong pada 28 September 2018 lalu.
Hal itu disampaikan Nico Kanter saat memberikan sambutan dalam acara serah terima hunian sementara (huntara) dan puskesmas dari PT Vale Indonesia Tbk kepada Pemerintah Kota Palu di halaman kantor Camat Palu Utara, Kelurahan Mamboro, Kamis (28/2/2019).
Nico mengatakan, pada Senin (1/10/2018) lalu setelah bencana itu, ia didampingi sejumlah anggotanya dan mitra kerja PT Vale datang ke Kota Palu melihat sendiri dampak yang diakibatkan oleh bencana tersebut.
Ia kemudian bertemu dan berkonsultasi dengan Gubernur Sulteng Longki Djanggola untuk mendata kebutuhan apa saja yang ingin dibantu.
Selain pembangunan hunian sementara (huntara), pascagempa, pihak PT Vale sebelumnya juga telah memberikan bantuan kepada para korban bencana seperti kesehatan, obat-obatan, dapur umum dan bahkan ikut mencari jasad korban di lokasi terdampak gempa, tsunami serta likuefaksi.
“Saya dan PT Vale ikut merasakan duka yang mendalam atas musibah itu,” kata orang pertama di PT Vale Indonesia Tbk itu.
Untuk itu kata Nico, pihaknya membangun dua unit huntara dan satu puskesmas di Kelurahan Mamboro sebagai wujud nyata PT Vale membantu pemerintah dalam proses pemulihan Kota Palu dan Sulteng pascagempa.
Huntara dan puskesmas itu katanya, dilengkapi fasilitas dapur, WC dan toilet umum serta penerangan di area huntara.
Tidak hanya di Palu, kepedulian sosial PT Vale juga akan dilakukan kepada korban gempa di daerah lain.
“Saya bersyukur melihat Palu yang sekarang jauh lebih baik daripada yang kami lihat beberapa hari setelah gempa,” katanya.
Kedepan pihaknya akan terus berkonsultasi dengan Gubernur Longki, sehingga apa yang direncanakan sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Sulteng.
Sementara itu, Gubernur Sulteng Longki Djanggola dalam sambutannya berharap kepada Pemerintah Kota Palu melalui Camat Palu Utara dan Lurah Mamboro untuk tetap mengatur dan menyeleksi warganya yang sangat memenuhi syarat untuk menempati huntara.
“Jangan sampai tidak memenuhi syarat lantas kemudian menempati huntara karena hanya dekat dengan lurahnya atau camatnya. Saya mohon mudah-mudahan di Mamboro ini tidak terjadi, sehingga tidak memunculkan kecemburuan sosial baru di tengah-tengah masyarakat,” kata Gubernur Longki yang disambut tepuk tangan dari para undangan.
Mereka yang menempati huntara itu kata Gubernur Longki, selanjutnya akan mendapatkan hunian tetap atau huntap yang saat ini dalam proses. Dimana warga Mamboro akan menempati huntap di Kelurahan Tondo.
“Jangan warga Mamboro menuntut agar dibangun juga huntap di wilayahnya. Karena semua lokasi pembangunan huntap itu diselidiki, diperiksa, memenuhi syarat atau tidak?. Tidak semua lokasi yang ada di Kota Palu itu memenuhi syarat untuk dijadikan huntap,” katanya.
Gubernur menyebutkan, wilayah yang memenuhi syarat untuk dibangun huntap itu berada di Kelurahan Tondo, Talise, Duyu, dan Balaroa atas.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah saya mengucapkan terima kasih kepada PT Vale atas bantuan huntara ini. Mudah-mudahan kedepan Vale masih bisa mengulurkan tangan lagi,” katanya yang disambut teriakan aamiin dari warga yang hadir.
Menurutnya, PT Vale sudah berkali-kali membantu Pemerintah Provinsi Sulteng, bukan hanya dari sisi huntara, bidang pendidikan dan kesehatan juga ikut menjadi prioritasnya.
Gubernur Longki juga tak lupa mendoakan PT Vale agar semakin eksis, semakin banyak rezekinya, berjaya, walaupun belum ada smelternya di Sulteng.
“So (sudah) ini yang pak Niko paling takut pernyataan saya. Tapi insha Allah tidak lama lagi sudah ada smelter di wilayah Morowali. Kita doakan sama-sama agar PT Vale eksis di Sulteng,” kata Longki Djanggola.
Deputi CEO PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy menyerahkan secara simbolis kunci huntara kepada Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said disaksikan Gubernur Sulteng Longki Djanggola dan Presiden Direktur dan CEO PT Vale Indonesia Tbk, Nico Kanter.
Untuk diketahui, serah terima huntara sebanyak dua unit atau 24 bilik dan satu puskesmas beserta fasilitas lainnya itu memakan biaya sebesar Rp 3,36 miliar.
Bantuan itu merupakan dukungan bersama PT Vale, Himpunan Pengusaha Sorowako (HIPSO), Petra Energy, PT Trakindo Utama, PT Coates Hire, dan PT Truba.
Satu unit huntara itu dibangun di atas tanah seluas 312 meter persegi, sehingga total dua unit huntara seluas 624 meter persegi dan puskesmas seluas 350 meter persegi.
Bangunan dua unit huntara itu juga dilengkapi fasilitas air bersih, sumur pompa, delapan tandon penyimpanan air, listrik dan penerangan area. CAL
Komentar