Lintasi Jalur Likuefaksi oleh Peserta Offroad Adventure, Warga Desak Polda Sulteng Minta Maaf

WhatsApp Image 2019-03-02 at 08.05.29
PARA peserta kegiatan Offroad Adventure Millineal yang dilepas oleh Wakapolda Sulawesi Tengah Kombes Polisi Setyo Boedi Moempoeni Harso di depan mapolda setempat, Jalan Sam Ratulangi, Jumat (1/3/2019). FOTO: HUMAS POLDA SULTENG

SultengTerkini.Com, PALU– Forum Warga Korban Likuefaksi Petobo dan Balaroa di Kota Palu, Sulawesi Tengah memprotes keras jalur pelaksanaan Offroad Adventure Millineal yang melewati area likuefaksi Balaroa dan Petobo.

Surat pernyataan sikap bersama itu disampaikan kepada sejumlah jurnalis oleh Forum Warga Korban Likuefaksi Petobo Yahdi Basma (ketua) dan Mohammad Rino (Sekretaris), Forum Korban Likuefaksi Balaroa, Abdul Rahman Kasim (Ketua) dan Agus Manggona (Sekretaris), serta Komunitas My Trip My Adventure (MTMA) Palu, Mohammad Ramadhan (Ketua).

Forum bersama itu meminta pihak Polda Sulteng segera membatalkan rute lomba yang melewati area likuefaksi 47,5 hektare Perumnas Balaroa dan 184,5 hektare area likuefaksi Petobo.

Forum itu juga mendesak pihak Polda Sulteng untuk meminta maaf secara terbuka.

Karena pihaknya meyakini, sikap Polda Sulteng yang menjadikan area likuefaksi sebagai rute lomba, adalah sikap yang antipati dan tidak memahami perasaan korban.

Menurut mereka, di dua area likuefaksi tersebut adalah area dimana sanak-saudara kami terkubur dan atau pernah terkubur, yang rasa dukanya lima bulan ini belumlah selesai.

“Kami sangat menyayangkan sikap panitia lomba polda ini,” katanya dalam surat pernyataan bersama itu.

Pihaknya juga siap bertanggungjawab atas sikap resisten warga korban yang jika jalur dimaksud tetap dijalani, maka warga korban akan mengambil langkah sendiri dengan cara-cara kekerasan.

Karena pihaknya menganggap, pernyataan terbuka ini sudah sebagai sikap terbuka warga yang akan kami pertanggungjawabkan secara hukum.

Sementara itu, pihak Polda Sulteng langsung menindaklanjuti surat terbuka itu dengan akan melakukan silaturahmi.

“Penyelesaian secara bijak dilakukan pada hari ini Sabtu tanggal 2 Maret 2019,” demikian tanggapan dari Humas Polda Sulteng kepada sejumlah jurnalis.

Sebelumnya diberitakan, kegiatan itu digelar untuk menyambut acara Millennial Road Safety Festival yang puncaknya berlangsung di Lapangan Vatulemo pada Ahad, 10 Maret 2019.

Kegiatan adventure yang diikuti 60 peserta dengan berbagai jenis mobil offroad itu mengambil start dari Jalan Sam Ratulangi melewati rute Jalan Raden Saleh-depan markas Ditlantas Jalan Raja Moili-Jembatan III-Jalan Wahid Hasyim- Jalan Agus Salim-Jalan Pangeran Hidayat-Jalan Cumi-Cumi-Pantai Taman Ria.

Selanjutnya ke Jalan Munif Rahman-Jalan Kedondong-Jalan Datu Adam-Jalan Manggis-Balaroa-Gawalise (naik samping Aspol Duyu)-Sungai Sumpe-Desa Balane-Desa Porame-Desa Beka (Masjid Baburahmah)-Desa Kaleke (jembatan)-Sungai Wonu-Tanggul Maranata-Desa Sidera-Desa Jono Oge (Masjid Al-Muhajirin)-Bundaran Biromaru.

Kemudian Jalan Karanjalembah-BTN Petobo-Tanggul Petobo-Desa Ngata Baru-Kelurahan Kawatuna- Kelurahan Lasoani-Jalan Veteran-Jalan Merpati-Jalan Dayo Dara-BTN Lagarutu-Pasar Talise-Jalan Soekarno Hatta-Jalan Jabal Nur-Jalan Hangtuah-Jalan Yos Sudarso dan finish kembali Jalan Sam Ratulangi.

Seluruh peserta adventure itu akan melanjutkan kegiatan Offroad Millennial yang dilaksanakan pada 2 hingga 3 Maret 2019 berlokasi di Hutan Kota atau depan Bundaran STQ Jalan Seokarno Hatta. HAL

Komentar