SultengTerkini.Com, PALU– Sejumlah warga terdampak likuefaksi di Kelurahan Balaroa, Kota Palu, Sulawesi Tengah mengalami kesulitan mengevakusasi harta benda yang masih tertimbun tanah.
Warga Balaroa pun meminta bantuan alat berat untuk mencari dokumen korban yang masih tertimbun.
Disamping itu, juga membutuhkan pengamanan dari aparat untuk mencegah adanya penjarahan.
Wakil Ketua DPRD Kota Palu, Erfandy Suyuti mengatakan, banyak dokumen penting warga terdampak likuefaksi belum ditemukan hingga saat ini seperti ijazah dan lainnya.
“Kalau digali secara manual, mana mungkin bisa ditemukan. Apalagi bencana sudah cukup lama terjadi,” kata Erfandy yang juga tokoh masyarakat Balaroa itu kepada jurnalis, belum lama ini.
Selain itu, pengamanan terhadap warga yang melakukan evakuasi harta benda korban terdampak bencana juga sangat dibutuhkan.
Sebab hingga hari ini masih banyak peristiwa penjarahan oleh oknum tertentu yang memanfaatkan lokasi bencana tanpa pengamanan.
Ia mengatakan, sebelumnya sudah beberapa pelaku tertangkap melakukan penjarahan. Namun pelaku hanya menerima pendekatan persuasif dari warga, terutama Forum Korban Likuifaksi Balaroa sebagai forum yang menaungi warga Balaroa.
“Harusnya pihak berwenang yang melakukan itu supaya efek jera bisa terjadi,” katanya.
Bahkan, ia menyebut kehadiran tiga aparat Bhabinkamtibmas dinilai tidak bekerja dengan baik.
“Menurut mereka mungkin sudah bekerja dengan baik, tapi warga Balaroa belum merasakan kehadiran mereka ditengah warga Balaroa,” katanya. MAD
Komentar