SultengTerkini.Com, DONGGALA– Bupati Donggala Kasman Lassa menghadiri acara Gerakan Nasional Peduli Mangrove dan Peduli Pemulihan DAS di depan Kantor Kelurahan Kabonga Besar, Kecamatan Banawa, Senin (11/3/2019).
Kegiatan penanaman sebanyak 3.000 bibit Mangrove di pesisir pantai Donggala itu diselenggarakan oleh Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Palu-Poso bersama dengan TNI, Polri, Kementerian Pertanian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Pemerintah Provinsi Sulteng.
Temanya adalah Penanaman Mangrove dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Membangun Peran Perempuan dalam Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim di Wilayah Pesisir.
Penanaman bibit magrove itu dihadiri istri Menteri Pertanian Hartati Amran Sulaiman, Staf Ahli Gubernur, Kapolda Sulteng Brigjen Polisi Lukman Wahyu Hariyanto, Danrem 132/Tadulako Kolonel Agus Sasmita, Bupati Donggala Kasman Lassa, Kapolres AKBP Stanislaus Ferdinand Suwarji dan pejabat terkait lainnya.
Ada 10 titik Gerakan Nasional Penanaman Magrove secara serentak di Indonesia yaitu Provinsi Sumatera Utara, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Gorontalo,Nusa Tenggara Barat, Maluku dan Sulawesi Tengah.
Dalam sambutannya, Bupati Kasman Lassa mengatakan, tanaman magrove merupakan tanaman penyelamat bagi wilayah yang ada di pesisir pantai pada saat terjadinya bencana 28 September 2018 lalu.
Dimana Mangrove dapat membendung tsunami, sehingga wilayah yang ada di pesisir pantai dapat terlindungi.
Bupati juga berterima kasih kepada Instansi atau Kementerian yang telah melakukan kegiatan penanaman magrove,karena magrove merupakan tanaman yang kuat dan strategis.
“Alhamdulillah dengan kita menanam pohon Mangrove, rumah-rumah penduduk yang ada di pesisir pantai wilayah Kabupaten Donggala dapat terlindungi,” ujar Bupati Kasman Lassa.
Sementara itu, Gubernur Sulteng yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Sitti Norma Mardjanu menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan merasa gembira terhadap kegiatan penanaman pohon Mangrove.
Ia berharap kegiatan penanaman Mangrove dapat ditiru secara luas oleh setiap instansi baik itu negeri, TNI/Polri dan swasta maupun secara swadaya oleh kelompok-kelompok masyarakat.
“Menanam pohon adalah kegiatan yang sungguh mulia dan semestinya dapat kita tularkan menjadi gaya hidup kekinian. Oleh karena itu, disamping kita giat mengeksplorasi kekayaan material alam dari perut bumi untuk kepentingan ekonomi,” katanya.
Terkait dengan seringnya terjadi bencana, selain murni dari alam juga turut dikontribusi oleh perilaku buruk manusia yang belum mampu bersahabat dengan alam.
Di akhir sambutannya, ia berharap kepada semua yang hadir pada kegiatan tersebut untuk melanjutkan kerja sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Donggala dan Pemerintah Provinsi Sulteng.
Sinergitas itu dalam hal menjaga ekosistem dan melestarikan lingkungan alam, khususnya dengan menyukseskan gerakan peduli menanam pohon Mangrove untuk mencegah abrasi, banjir rob dan dampak kerusakan lain akibat perubahan cuaca ekstrim.
Kegiatan itu dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis paket bahan kebutuhan pokok kepada warga. CAL
Komentar