SultengTerkini.Com, PALU- Pihak Basarnas Palu akhirnya menghentikan upaya pencarian KM Cahaya Murni rute Banggai Laut (Balut), Tanjung Pamali, Sulawesi Tengah-Tanjung Fleco, Bitung, Sulawesi Utara yang lost contact (hilang kontak) pada Selasa (26/2/2019) pukul 23.00 Wita.
Kepala Basarnas Palu, Basrano melalui Humas, Fatmawati saat dikonfirmasi SultengTerkini.Com, Selasa (12/3/2019) mengatakan, sejak laporan diterima Basarnas pada Selasa, 5 Maret 2019 tentang hilang kontak KM Cahaya Murni yang berangkat dari Balut tanggal 26 Februari hingga saat ini sudah memasuki hari ketujuh atau sepekan, dan hasilnya masih nihil.
“Setelah dikoordinasikan ke wilayah pesisir, hingga hari ini info tentang KM Cahaya Murni masih belum ada hasilnya,” kata Fatmawati.
Namun katanya, pencarian itu dapat dibuka kembali jika ada laporan tentang perkembangan KM Cahaya Murni tersebut.
Pihaknya tetap akan melakukan pemantauan terus dan pemapelan ke kapal-kapal nelayan bahwa apabila menemukan tanda keberadaan kapal ataupun korban agar melaporkan ke Basarnas ataupun pihak terkait.
Sebelumnya diberitakan, informasi hilang kontak kapal tersebut terjadi pada Selasa (26/2/2019) pukul 23.00 Wita, namun baru diterima petugas komunikasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu pada Selasa (5/3/2019) dari Exan, salah satu keluarga korban.
Dalam laporannya itu, dinyatakan bahwa KM Cahaya Murni mengalami hilang kontak pada koordinat 1° 1’38.52″ S-123° 47’53.88″T dengan rute Balut, Tanjung Pamali -Tanjung Fleco, Bitung.
KM Cahaya Murni itu berpenumpang lima orang yang dinakhodai oleh La Ode Ikan. Kapal tersebut membawa kopra dan pala.
Setelah menerima laporan tersebut, tim rescue dari Pos Pencarian dan Pertolongan Luwuk yang berjumlah delapan orang langsung dikerahkan untuk melakukan pencarian dengan menggunakan satu unit KN 204, satu unit Rubber Boat dan peralatan pendukung lainnya. CAL
Komentar