SultengTerkini.Com, PALU– Pihak Pegadaian Syariah Palu Plaza di Kota Palu, Sulawesi Tengah terus memperkenalkan program teranyar PT Pegadaian yakni Bank Sampah The Gade Clean and Gold.
Kali ini pegadaian membidik para pelajar untuk mengumpulkan sampah yang nantinya dapat ditukarkan emas seberat 3,5 gram.
Emas sebanyak itu, dapat dikonversi menjadi berbagai pembiayaan dan program Pegadaian Syariah, yang paling diprioritaskan yakni porsi haji.
Kalangan pelajar menjadi sasaran pihak pegadaian, karena dinilai paling ideal, sehingga ketika umur matang mereka sudah bisa berangkat ke Baitullah.
Demikian dikatakan Kepala Cabang Pegadaian Syariah Palu Plaza¸ Anwar Hidayat saat menyampaikan sambutan pada peresmian bank sampah The Gade Clean and Gold di MTs Negeri 2 Palu Jalan Labu, Kota Palu, Sabtu (30/3/2019).
Dalam kegiatan itu, juga diadakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai bentuk kerjasama pihak sekolah dan Pegadaian Syariah menabung di bank sampah.
“Sekarang umur belasan, 16 tahun kemudian sudah dipanggil haji. Dengan mengumpulkan sampah, berarti menabung di buku tabungan Pegadaian Syariah. Kemudian, jika sudah cukup saldo 3,5 gram emas, maka berhak mendapatkan porsi haji dan lainnya, misal biaya pendidikan, tabungan masa depan dan masih banyak lagi,” tuturnya.
Menurutnya, pencanangan program bank sampah merupakan program nasional, dengan tujuan membantu pemerintah mengelolah sampah sebanyak 59 bank sampah ditarget seluruh Indonesia.
Di Kota Palu sendiri sudah terealisasi dan telah diresmikan yang berlokasi di Kelurahan Duyu.
“Salah satu tujuan dari program ini, disamping membantu pemerintah, juga nilai pendidikan kepada anak-anak didik juga mempunyai pemahaman dan keinginan untuk mempersiapkan masa depan,” katanya.
Ia menambahkan, program bank sampah sengaja dikenalkan di sekolah agar menimbulkan kesadaran sejak dini tentang kebersihan serta memberi edukasi, bahwa sampah punya nilai ekonomi jika dimanfaatkan.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kota Palu, Maksum Rumi menekankan program bank sampah harus masuk sekolah, khususnya sekolah madrasah yang tersebar di Kota Palu.
“Selaku kepala kantor, sangat mengapresiasi. Setelah menimbang, saya malah berpikir seluruh madrasah perlu melakukan hal serupa seperti Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Palu ini,” katanya.
Bank sampah sendiri, katanya, sebenarnya sudah digalakkan di seluruh madrasah di Kota Palu, namun belum terealisasi secara maksimal.
Kehadiran Pegadaian dengan program bank sampah dinilai akan menumbuhkan kembali semangat mengumpulkan sampah karena mempunyai nilai ekonomi jika disinergikan dengan program Pegadaian Syariah.
“Kemarin itu manual, siswa itu mengumpulkan, tapi entah dijual kemana. Sekarang sudah jelas, bahkan bisa ditukarkan dengan porsi haji. Untuk MoU yang dilakukan hari ini, saya ucapkan terima kasih kepada pegadaian,” ujarnya. SAH
Komentar