Oktober 2019, Ekspor Sulteng Naik 18,32 Persen

WhatsApp Image 2019-12-02 at 13.29.40
KEPALA Badan Pusat Statistik Sulawesi Tengah, Faizal Anwar saat jumpa pers di kantornya, Senin (2/12/2019). FOTO: ICHAL/SULTENGTERKINI.COM

SultengTerkini.Com, PALU– Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah, Faizal Anwar mengungkapkan, selama Oktober 2019, total ekspor di wilayahnya senilai US$ 650,50 juta, naik US$ 100,71 juta atau 18,32 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Kontribusi terbesar terhadap ekspor berasal dari besi dan baja senilai US$ 542,44 juta atau 83,38 persen persen dari total nilai ekspor,” kata Faizal Anwar di hadapan sejumlah jurnalis di kantornya Jalan Muhammad Yamin, Kota Palu, Senin (2/12/2019).

Dia mengatakan, Tiongkok merupakan negara tujuan utama ekspor senilai US$ 226,04 juta atau 34,75 persen dari total nilai ekspor.

Faizal menuturkan, Pelabuhan Kolonodale berperan senilai US$ 568,14 juta atau 87,34 persen dari total nilai ekspor.

Selama Januari-Oktober 2019, total nilai ekspor tercatat US$ 4.907,85 juta, melalui Sulawesi Tengah sebesar US$ 4.833,99 juta dan provinsi lain sebesar US$ 73,86 juta.

“Total nilai impor tercatat US$ 293,50 juta selama Oktober 2019 dan US$ 2.542,08 juta selama Januari-Oktober 2019,” kata orang pertama di BPS Sulteng itu.

Sementara itu, perdagangan luar negeri Provinsi Sulawesi Tengah dilakukan melalui transaksi ekspor dan impor.

Kompilasi data statistik diperoleh dari data sekunder berupa dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang dan Pemberitahuan Impor Barang yang berasal dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai.

Komoditas andalan ekspor yang diperdagangkan terutama berasal dari sebagian besar potensi sumber daya alam dan hasil industri domestik yang dimiliki wilayah Sulawesi Tengah.

Adapun negara tujuan ekspor meliputi benua Asia, Amerika, Eropa, dan Afrika. Transaksi ekspor dan impor dilakukan melalui beberapa pelabuhan utama yakni Pantoloan, Kolonodale, Luwuk, Poso, dan Banggai. CAL

Komentar