SultengTerkini.Com, PALU– Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid menghadiri pengukuhan RT/RW se Kelurahan Palupi, Kecamatan Tatanga di GOR Palupi pada Selasa (29/6/2021) malam.
Dalam sambutannya, Walikota Hadianto menyatakan para ketua RW dan RT merupakan ujung tombak pergerakan pemerintah di tengah masyarakat dan juga ujung tombak masyarakat kepada pemerintah.
Besar harapan katanya, ketua RW dan RT mampu mengelola baik masyarakat, serta mampu menyerap sebaik-baiknya apa yang menjadi persoalan dan potensi di wilayah masing-masing.
“Ketika kita diamanahkan sebagai ketua RW dan RT diharapkan mampu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,” katanya.
Walikota menyadari bahwa kesejahteraan yang diperoleh menjadi ketua RW dan RT tidak sebanding dengan apa yang menjadi ruang lingkup kerjanya.
Olehnya, dia berkomitmen menaikkan gaji ketua RW dan RT dari Rp 150 ribu menjadi Rp 250 ribu pada Oktober 2021 mendatang.
“Dan InsyaAllah tahun depan saya naikkan menjadi Rp 500 ribu. Memang ini masih jauh, tapi kita harap ada perbaikan-perbaikan dan koreksi, khususnya terkait dengan pendapatan daerah,” ungkapnya.
Walikota Hadianto menjabarkan ada beberapa program yang diharapkan bisa dikawal dengan baik oleh para ketua RW dan RT.
Dia berharap, pembayaran PBB dapat didukung dan dibantu sepenuhnya oleh seluruh ketua RW dan RT karena dengan tercapainya target pembayaran PBB, pendapatan daerah juga akan terpenuhi dengan baik.
Selain itu, Pemerintah Kota (pemkot) Palu akan mengadakan kendaraan pikap mini untuk mengangkut sampah rumah tangga serta pengadaan truk sampah baru.
Pikap mini yang akan disiapkan sebanyak 92 unit dan diperuntukkan bagi masing-masing kelurahan sebanyak dua unit.
“Diharapkan itu bisa memberikan pelayanan, khususnya terkait dengan penanganan sampah di setiap kelurahan,” katanya.
Dia berupaya pengadaan tersebut terlaksana di Oktober, sehingga pada November dan Desember pelayanan pengangkutan sampah rumah tangga sudah bisa berjalan.
Sementara pada akhir Januari 2022 kedepan, pemerintah sudah akan memberlakukan pemungutan retribusi sampah.
“Sampah yang dipungut oleh pemerintah langsung kemudian dibayarkan oleh masyarakat tanpa pihak ketiga. Maka pemerintah nanti berkewajiban mengangkut sampah di depan rumah masyarakat masing-masing,” katanya.
Walikota menekankan utamakan dahulu pelayanan kepada masyarakat, jangan baru diadakan pikapnya langsung main pungut retribusi.
Dia berupaya tahun depan penerimaan retribusi sampah Pemkot Palu naik dari Rp 1,5 miliar per tahun menjadi Rp 100 miliar per tahun.
“InsyaAllah dengan koreksi ini akan menjadi alat kita untuk menaikkan insentif seluruh ketua RW dan RT. Bahkan bukan cuma itu saja, pegawai syara kita juga akan mendapatkan insentif setiap bulannya,” ungkapnya.
Walikota berharap kerjasama dari seluruh elemen masyarakat dapat terbangun, sehingga apa yang menjadi harapan bersama, bisa tercapai. CAL