Tahun Depan, Gubernur Sulteng akan Bangun Smart Village di 500 Desa

-Sulawesi Tengah-
oleh

PALU- Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusdy Mastura menjadi narasumber pada seminar nasional dalam rangka Dies Natalis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako secara webinar, Kamis (26/8/2021).

Gubernur Rusdy Mastura didampingi Kadis Pertanian dan Hortikultura, Trie Lamakampali, Dosen Fakultas Pertanian Nur Sangaji mengikuti webinar nasional “Bersinergi dan Berinovasi untuk Pertanian Berkelanjutan”, dengan topik “Wilayah Sulawesi Tengah Menjadi Food Estate Dalam Rangka Ketahanan Pangan”.

Gubernur dalam seminar tersebut menyampaikan bahwa Sulteng adalah provinsi yang kaya dengan memiliki delapan jenis tambang, dan potensi pertanian yang sangat besar apabila dibandingkan provinsi lainnya.

Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki potensi yang sangat tinggi untuk pengembangan pertanian dengan komoditas unggulan yang dapat dikembangkan yakni tanaman pangan, beras, jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar dan sukun.
Untuk tanaman buah-buahan ada manggis, durian, salak. Tanaman perkebunan kelapa, cokelat, kelapa sawit yang merupakan potensi Sulteng kedepan.

“Untuk meningkatkan kapasitas petani tahun depan kita membangun pilot project 500 desa di Provinsi Sulawesi Tengah untuk program Smart Village, yang akan menunjang pertanian kita, sehingga berapa tahun kedepan ada loncatan kualitas petani di Sulteng,” kata gubernur.

Untuk meningkatkan distribusi hasil pertanian sesuai visi dan misinya, gubernur meminta kepala Dinas (kadis) Pekerjaan Umum (PU) membuka akses jalan ke daerah mendukung pengembangan food estate (perkebunan makanan).

Dia mengatakan, konsep pengembangan produksi secara terintegrasi merupakan keharusan dalam sektor perkebunan, peternakan di kawasan yang luas untuk memperkuat ketahanan pangan.

Dengan demikian, korporasi pertanian memiliki ciri-ciri usaha pertanian skala besar berbasis klaster.
Pengembangan sektor pertanian ini berjalan sesuai dengan visi yang adil dan sejahtera, sehingga peningkatan sektor pertanian harus lebih tinggi lagi agar peningkatan nilai tukar petani bisa meningkat.

Selain gubernur, narasumber lain yang tampil pada seminar tersebut Rektor IPB, Dekan Fakultas Pertanian IPB, dan sebagai moderator Bunga Elim Somba dengan peserta dari seluruh Indonesia, baik itu dosen, mahasiswa maupun alumni pertanian. CAL

Komentar