PALU– Walikota Palu diwakili Sekretaris Kota (Sekkot) Irmawati Pettalolo membuka kegiatan Workshop Inisiasi Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana se Kota Palu, di sebuah restoran, Kamis (19/5/2022).
Sekkot Irmayanti Petalolo mengatakan, sebelumnya Kota Palu memiliki pengalaman bencana alam dahsyat pada September 2018 lalu.
“Pengalaman yang lalu menjadi pembelajaran bagi kita. Untuk itu dampak dari suatu bencana bisa kita kurangi bila ada data dan analisa yang memadai,” ungkapnya.
Selanjutnya, dia mengungkapkan bahwa potensi terjadinya bencana di Palu dikarenakan adanya sesar aktif Palu Koro, sehingga fenomena harus diketahui oleh semua pihak dan mulai antisipasi sejak dini.
Selain dilintasi oleh sesar aktif, daerah Kota Palu juga berada di lembah antara dua gunung, teluk, serta dilalui oleh sungai yang membelah kota.
Sehingga Kota Palu memiliki potensi bencana besar seperti gempa bumi, likuefaksi, tsunami, banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.
“Saya berharap pihak BPBD dapat membuat rencana sebaik mungkin agar dampak dari bencana yang akan datang dapat kita minimalisir baik dari bangunan maupun korban jiwa,” ucapnya.
Sebelumnya, belum lama ini empat kelurahan di Kota Palu mengalami banjir hingga ke pemukiman warga diantaranya Kelurahan Baru, Besusu Barat, Ujuna, dan Lere. ZEN
Komentar