Lupa Baca Niat Puasa Ramadan, Sah atau Wajib Qadha?

-Ramadan, Utama-
oleh

JAKARTA– Memasuki bulan Ramadan, umat Islam wajib mengawali puasanya dengan niat terlebih dahulu. Lantas, bagaimana hukumnya jika lupa membaca niat puasa Ramadan?

Niat merupakan hal yang sangat penting dilakukan dalam melaksanakan ibadah. Hal ini sebagaimana termaktub dalam suatu hadits, Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya: “Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Mengutip dari buku Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya karya M. Nielda dan R. Syamsul B, niat puasa Ramadan menjadi salah satu dari rukun puasa yang wajib dilakukan umat Islam. Oleh karena itu, bagi orang yang tidak berniat sebelum berpuasa, maka puasanya akan menjadi batal hukumnya sebab tidak memenuhi rukun puasa.

Lalu, bagaimana bacaan niat puasa Ramadan dan kapan waktu yang tepat untuk melafalkannya?
Bacaan Niat Puasa Ramadan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri ramadhani hadzihis sanati lillahi ta’ala

Artinya: “Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah ta’ala.”
Waktu Melafalkan Niat Puasa Ramadan dan Tata Caranya

Disebutkan dalam Kitab Fatawa Ramadhan karya Al-Habib Abdullah bin Mahfudz bin Muhammad Al-Haddad, menurut mazhab Syafi’i, niat disyaratkan untuk dilakukan di setiap malam hari-hari Ramadan.

Ulama Syafi’iyah juga menyunnahkan membaca niat puasa sebulan penuh di awal malam pertama bulan Ramadan sebagai bentuk antisipasi.

Dalam Buku Panduan Ibadah Ramadhan karya Annisa Nurul Hasanah dikatakan, waktu membaca niat puasa Ramadan harus dilakukan pada malam hari hingga sebelum terbitnya fajar yang ditandai dengan kumandang adzan Subuh.

Hal ini sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh ummul mukminin Hafshah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ لَمْ يَجْمَعُ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ, فَلَا صِيَامَ لَهُ. روه أحمد

Artinya: “Barang siapa yang tidak menetapkan niat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.” (HR Ahmad)

Sementara itu, tata cara membaca niat puasa Ramadan cukup dilafalkan dari dalam hati. Melafalkan niat secara lisan diperbolehkan hanya untuk mempertegas dan menuntun hati agar siap melakukan puasa.

Niat puasa wajib juga harus dilakukan dengan ta’yin atau menentukan jenis puasa dan kefardhuannya. Hal tersebut dikarenakan tata cara melakukan puasa wajib dengan puasa sunnah sama saja.

Sebagai pembeda antara puasa fardhu dengan puasa sunnah, maka jenis puasa dan kefardhuannya wajib disebutkan di dalam niat.

Bagaimana Jika Lupa Melafalkan Niat Puasa Ramadan?

Berdasarkan buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah karya Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, Imam Maliki, Imam Syafi’i, dan Ahmad berpendapat bahwa hendaknya mereka yang tidak berniat puasa Ramadan pada malam hari karena lupa tetap berpuasa di siang harinya.

Akan tetapi, bagi mereka yang lupa membaca niat tetap wajib mengqadha puasanya di hari yang niatnya dilupakan tersebut. Sementara itu, apabila tidak berniat puasa di malam hari karena disengaja, maka puasanya dianggap tidak sah sebab semua puasa fardhu disyaratkan untuk berniat di malam harinya.

Hal ini turut dikatakan Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya ‘Ulumuddin. Ia berpendapat, niat yang dibolehkan pada siang hari adalah khusus untuk puasa sunnah. Oleh karena itu, kata Imam Al-Ghazali, wajib hukumnya mengucap niat puasa Ramadan pada setiap malam.

Jadi, bagi umat Islam yang akan menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan, jangan lupa melafalkan niat, ya!.

(sumber: detik.com)

Komentar