PALU– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Palu menyebut gerhana bulan penumbra bisa diamati di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah pada Jumat, mulai pukul 23.12 Wita hingga Sabtu (6/5), pukul 01.22 Wita.
“Saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup jika dibandingkan saat purnama,” kata Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Palu Hendrik Leopatty di Palu, Jumat (5/5/2023).
Dia mengemukakan gerhana bulan akan terjadi dimulai pukul 23.12 Wita, kemudian untuk puncak gerhana bulan diperkirakan pukul 01.22 Wita, dan gerhana berakhir pada sekitar pukul 03.33 Wita.
Berdasarkan analisis BMKG, kata dia, gerhana bulan penumbra terjadi ketika posisi Bulan, Matahari, dan Bumi sejajar, di mana Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi (bayangan samar).
Menurut dia, peristiwa tersebut memengaruhi terjadinya pasang air laut maksimum.
“Iya berpengaruh, kalau pasang surut normal biasanya tingginya sekitar 0,5 meter, kemudian bisa naik menjadi 0,8 meter,” ujarnya.
Hendrik juga menyebut gerhana bulan penumbra dapat dilihat langsung dengan mata tanpa bantuan peralatan tertentu, seperti teropong atau teleskop.
“Sesuai jadwal kami akan melakukan pemantauan di Kantor BMKG Stasiun Geofisika Palu,” katanya.
Pada 2023 terjadi empat kali gerhana yaitu dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan. Dengan rincian gerhana matahari hibrid (GMH) pada 20 April 2023 yang dapat diamati dari Indonesia.
Selain itu, gerhana bulan penumbra (GBP) pada 5-6 Mei 2023 yang dapat diamati dari Indonesia. Gerhana matahari cincin (GMC) pada 14 Oktober 2023 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
Gerhana bulan sebagian (GBS) pada 29 Oktober 2023 yang dapat diamati dari Indonesia. ARA
Komentar