MOROWALI– Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pada Jumat (12/5) dijadwalkan melakukan investigasi penyebab tergelincirnya pesawat Hawker 900XP PK LRU saat mendarat di Bandara Maleo, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis (11/5/2023).
“Besok proses investigasi penyebab insiden ini, posisi pesawat juga masih ada di lokasi kejadian dan belum dievakuasi,” kata Kapolres Morowali, AKBP Suprianto saat dihubungi dari Palu, Kamis malam.
Kapolres mengemukakan penyidik KNKT memiliki kewenangan untuk menyelidiki penyebab tergelincirnya pesawat itu, apakah murni kesalahan teknis atau ada faktor lain.
Polres Morowali siap mendukung proses investigasi dari sisi pengamanan dan sterilisasi area yang menjadi objek penyelidikan.
“Itu sebabnya badan pesawat belum dievakuasi karena menunggu proses investigasi. Alasan kedua, karena tidak ada alat derek khusus sehingga badan pesawat dibiarkan di lokasi dan tentunya mendapat penjagaan dari polisi untuk keamanan pesawat,” tuturnya.
Pesawat Hawker 900XP PK LRU yang disewa PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) tergelincir keluar dari landasan pacu saat mendarat di Bandara Maleo sekira pukul 15:10 Wita.
Pesawat itu membawa empat orang penumpang dan empat orang kru.
Menurut kapolres, KNKT sebagai otoritas keselamatan transportasi memiliki cara pandang dalam melihat rangkaian insiden ini dengan perhitungan teknis sehingga hasil dari penyelidikan akan menjadi acuan untuk menyimpulkan penyebab tergelincirnya pesawat itu.
“Kami dari polres mengerahkan 20 personel untuk mengamankan tempat kejadian perkara,” tutur Suprianto.
Sementara itu, Kepala Bandara Maleo Morowali, Sofyan Palandro mengemukakan delapan orang yang berada dalam pesawat setelah dievakuasi keadaan sehat tanpa cedera apapun.
“Pesawat Hawker 900 mengalami kecelakaan saat mendarat. Pesawat ini berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta tujuan Morowali. Tidak ada korban jiwa dari insiden ini,” ujarnya.
Bandara Maleo Morowali yang beroperasi sejak 27 Mei 2017 memiliki panjang landasan pacu 1.850 meter dan melayani sejumlah maskapai penerbangan, salah satunya Wings Air.
PENUMPANG WNA SELAMAT
Polda Sulawesi Tengah menyatakan awak dan penumpang pesawat yang mengalami insiden kecelakaan di Bandara Morowali pada Kamis (11/5) seluruhnya selamat.
“Untuk penumpangnya sendiri Warga Negara Asing (WNA) tapi untuk asalnya dari mana, kami belum tahu. Namun, jelasnya WNA,” jelas Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Polisi Djoko Wienartono di Palu, Kamis malam.
Dia menjelaskan, pesawat yang tergelincir itu mengangkut empat orang awak pesawat dan empat orang penumpang WNA.
Keempat penumpang, kata dia, akan menuju ke perusahaan di Morowali Utara (Morut), yakni PT Gunbuster Nickel Industri (PT GNI) yang merupakan perusahaan industri smelter nikel Indonesia di Sulteng.
Informasi diperoleh, penumpang pesawat asal negara Cina itu diketahui bernama Zhou Yuan, Teh Cha les, Wu Zhiqiang, dan Wu Xixiong.
Sementara itu, awak pesawat yakni pilot bernama Kapt Sutisno, kopilot bernama Muh Faisal, pramugari bernama Aisyah, dan teknisi bernama Ahmad Riyadi.
“Empat orang penumpang itu langsung dibawa ke perusahaan GNI, sedangkan untuk empat awak pesawat dilakukan observasi di puskesmas,” katanya.
Djoko Wienartono menjelaskan, kronologi dari insiden kecelakaan pesawat bahwa awak pesawat meminta kepada menara untuk melakukan pendaratan setelah diizinkan, pesawat kemudian melakukan pendaratan. Namun pada saat pendaratan, pesawat tidak berhenti sehingga menabrak pembatas bandara.
Dia mengatakan, posisi badan pesawat sampai saat ini masih berada di luar bandara dikarenakan menunggu crane yang akan memindahkan pesawat kembali ke dalam bandara.
Sebelumnya, pesawat jenis Hawker PK-LRU 900 XP tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Morowali, Sulawesi Tengah sekitar pukul 15:00 WITA pada Kamis (11/5) sore. ARA
Komentar