PALU – Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah (BI Sulteng) melatih ratusan guru sekolah dasar dan sekolah menengah di Kota Palu tentang kebanksentralan dan sistem pembayaran, Sabtu (27/5/2023).
Pelatihan bertajuk training of trainers itu bertujuan agar informasi terkait kebanksentralan di Indonesia maupun mata uangnya serta sistem pembayarannya bisa disalurkan kepada anak didik di sekolah maupun di lingkungan keluarganya.
BI Sulteng optimis bahwa semakin besar pengetahuan masyarakat terhadap tugas dan fungsi bank sentral di Indonesia akan berdampak pada bertumbuhnya rasa cinta, bangga dan paham terhadap mata uang rupiah.
Dalam pelatihan tersebut, Deputy Kepala BI Sulteng, Gusri Wantoro menuturkan bahwa selain mencetak uang rupiah, Bank Indonesia memiliki peran yang sangat penting bagi Negara Republik Indonesia.
Bank Indonesia, tutur Gusri, senantiasa menjaga kestabilan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Hal ini penting agar nilai tukar rupiah tidak anjlok sehingga barang-barang produksi luar negeri akan jauh lebih mahal.
Selain menjaga agar nilai tukar rupiah stabil, BI Sulteng juga berkewajiban menjaga kestabilan harga pasar, utamanya harga kebutuhan pokok.
Menurut Gusri, berbagai cara ditempuh BI Sulteng bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) agar harga kebutuhan pokok tetap stabil.
Harga-harga kebutuhan pokok seperti beras, telur, daging hingga cabai dan ikan tetap dikontrol sehingga tidak berdampak pada sulitnya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.
Tak hanya soal harga, lanjut Gusri, BI Sulteng bahkan memperjuangkan agar produksi pertanian di Bumi Tadulako terus meningkat.
Tingginya produksi pertanian, peternakan maupun hasil tangkapan ikan, tentu akan berdampak pada pemenuhan stok bahan pokok serta dengan sendirinya meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.
Disamping dua tugas ini, sambung Gusri, BI Sulteng juga mengatur tentang system pembayaran.
Saat ini, Bank Indonesia terus menggelorakan pembayaran melalui transaksi nontunai. BI telah menciptakan sebuah system bernama Quick Response Code Indonesian Standart (QRIS) untuk memudahkan transaksi nontunai tersebut.
Untuk transfer sesama bank atau antarbank, BI mengeluarkan program BI Fast dengan biaya administrasi paling murah yakni Rp2.500 per transaksi.
Penggunaan BI Fast bisa dilakukan kapanpun selama 24 jam setiap hari.
Di pemerintahan, BI Sulteng mempercepat dan memperluas transaksi digital. Saat ini, seluruh pemerintah daerah baik di tingkat kabupaten, kota maupun provinsi di Sulawesi Tengah telah menerapkan system digital pada setiap pembayarannya.
Terkait dengan pelaksanaan pelatihan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu, Hardy mengaku gembira.
Dia bersyukur karena kerjasama telah terbangun baik antara BI Sulteng dengan semua lembaga pendidikan di Kota Palu. Menurut Hardy, hubungan baik ini harus terus dipelihara.
Sementara itu, Kepala Seksi Humas BI Sulteng, Akbar Faisal Harahap berharap kepada seluruh guru yang telah dilatih untuk dapat mentransfer ilmunya kepada para anak didik di sekolahnya maupun kepada guru-guru lain atau keluarganya. GUS










Komentar