DLH Palu Imbau Tidak Pakai Kantong Plastik Salurkan Daging Kurban

-Utama-
oleh

PALU– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai dalam kegiatan penyaluran daging kurban dalam rangka Idul Adha 1444 Hijriah.

“Kami imbau panitia daging kurban tidak menggunakan kantong plastik atau warga bisa membawa wadah sendiri yang dapat dipakai ulang untuk mewadahi daging kurban,” kata Sekretaris DLH Kota Palu, Ibnu Mundzir di Palu, Rabu (28/6/2023).

Dia menjelaskan hal tersebut berdasarkan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor: SE.6/MENLHK/PSLB3/PLB.3/6/2023 Tentang Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tanpa Sampah Plastik.

Dia mengatakan, biasanya pembagian daging kurban pada Idul Adha berpotensi meningkatkan timbunan sampah plastik karena penggunaan plastik sebagai wadah dalam jumlah besar, sehingga diimbau menggunakan wadah alternatif yang ramah lingkungan.

Menurut dia, ada beberapa alternatif wadah daging kurban yang bisa digunakan mulai dari wadah anyaman bambu (besek), dedaunan seperti daun jati dan daun pisang, kotak bekal makanan dan tas pakai ulang.

Dia mengatakan, besek bambu bisa menjadi salah satu alternatif wadah makanan, karena sifatnya yang ramah lingkungan dan adanya rongga diantara anyaman besek membuat pengemasan makanan menjadi lebih segar.

“Dedaunan seperti daun pisang, daun jati dan daun-daun sejenis juga bisa menjadi alternatif karena wadah itu mudah diuraikan dengan proses alamiah karena merupakan bahan organik, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan,” katanya.

Menurut dia, sekitar 5.000 lembar atau setara dengan 5 kilogram sampah kantong plastik dapat dicegah dengan pemanfaatan wadah alternatif lain, sehingga diharapkan masyarakat menggunakan alternatif lain untuk mengurangi sampah plastik.

Dia mengatakan, pihak DLH juga menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan sampah, seperti tempat sampah terpilah dan alat pengumpul sampah terpisah di lokasi pembagian daging kurban.

Selain itu, pihaknya juga melaksanakan pengumpulan dan pengangkutan sampah di lokasi pembagian daging kurban.

“Mari mulai beralih ke wadah alternatif dan hindari penggunaan plastik sekali pakai,” katanya.

Program kurban tanpa sampah plastik diharapkan dapat mengurangi timbunan sampah yang masuk tempat pembuangan akhir (TPA) karena sampah plastik berpotensi membahayakan kesehatan dan mencemari lingkungan, kata Ibnu Mundzir. ARA

Komentar