Jajaran Kanwil Kemenkumham Sulteng Sembelih 40 Ekor Hewan Kurban

-Sulawesi Tengah-
oleh

PALU – Jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenkumham Sulteng) menyembelih puluhan ekor hewan kurban, Kamis (29/6/2023) pagi.

Total 40 ekor hewan kurban yang terdiri dari 35 ekor sapi dan 5 ekor kambing disembelih di seluruh Satuan Kerja (Satker) Pemasyarakatan maupun Keimigrasian di Sulteng.

Ditemui di lokasi penyembelihan di halaman belakang kantor, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Sulteng, Budi Argap Situngkir didampingi sang istri, Ny. dr. Monalisa Manik mengungkapkan bahwa penyembelihan hewan kurban tersebut merupakan bentuk pengabdian jajarannya kepada tuntunan agama.

Dia berharap, penyembelihan hewan kurban Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah dapat meningkatkan persatuan dan persaudaran bagi seluruh umat beragama.

“Tadi pagi total 26, setelah direkap kembali total mencapai 40 ekor hewan kurban. Ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih bersikap rendah hati sebagaimana esensi dari Hari Raya Idul Adha ini yang menuntun kita untuk lebih berkorban. Semoga saja dengan adanya kurban ini dapat lebih meningkatkan persatuan kita semua,” urai Kakanwil.

Lebih lanjut, Kakanwil pun turut meninjau langsung pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di sejumlah Satker Pemasyarakatan di Kota Palu, ditemani oleh Kepala Bagian Program dan Humas, Muhammad Said; Kepala Lapas Palu, Gunawan; Kepala Rutan Palu, Yansen; Kepala Subbagian Humas dan RB, Asman serta Cornelis Yoppo selaku Pengawas Hewan Kurban dari Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah.

Kakanwil memastikan bahwa setiap hewan yang disembelih telah sesuai dengan rukun sah penyembelihan hingga terbebas dari berbagai penyakit.

“Jadi, ini kan untuk para masyarakat, paran insan pers hingga para warga binaan kita. Semua hewan kami pastikan telah bebas dari penyakit. Kami sangat fokus akan itu,” tambahnya.

Dengan rasa penuh kesyukuran, ia pun mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah bagi seluruh umat Islam.

Diaa berharap agar ketauladan Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail dapat menjadi pengingat untuk lebih yakin akan keesaan Tuhan yang Maha Esa.

“Idul Adha ini memberi banyak makna, cinta, kasih sayang, ketakwaan hingga pengorbanan. Kita mungkin Ibrahim, sementara harta, tahta, kekuasaan kita ini adalah Ismail. Tuhan perintahkan untuk mengorbankan, maka kita harus menaatinya, artinya apa? Kita harus sadar, bahwa apa yang kita miliki ini adalah kepunyaan-Nya, kita tidak memiliki apa-apa,” pungkasnya. GUS/*

Komentar