PALU– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat 813 kejadian gempa bumi tektonik di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) selama periode 1 Januari sampai 30 Juni 2023.
Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Palu, Hendrik Leopatty di Kota Palu, Rabu (12/7/2023), 78 kali gempa bumi terjadi pada Januari, 196 kali gempa terjadi pada Februari, 149 kali gempa terjadi selama Maret, 164 kali gempa terjadi pada April, 106 kali gempa terjadi pada Mei, dan 121 kali gempa terjadi pada Juni.
Menurut dia, gempa bumi umumnya terjadi di sesar Palu Koro, Matano, Tokararu, Balantak, Palolo, dan Tomini serta sesar lokal di Teluk Tomini, Tolitoli, Buol, dan Poso.
Dia menyampaikan, gempa bumi yang terjadi dari 1 Januari sampai 30 Juni 2023 bermagnitudo 1,3 sampai 6,3 dan umumnya tergolong gempa bumi dangkal yang pusatnya berada di kedalaman kurang dari 60 kilometer.
Di antara gempa-gempa yang terjadi selama periode itu, dia melanjutkan, ada 18 gempa bumi yang dirasakan oleh warga.
Menurut Hendrik, gempa-gempa yang terjadi pada paruh pertama tahun 2023 tidak ada yang berpotensi menimbulkan tsunami.
Hendrik menjelaskan, BMKG telah menempatkan 24 seismometer atau alat untuk mengukur getaran gempa bumi di wilayah Sulteng.
Guna meminimalkan dampak gempa, ia mengatakan, BMKG mengimbau warga untuk melakukan langkah-langkah mitigasi di lingkungan tempat tinggal, lingkungan tempat kerja, dan lingkungan pendidikan.
“Contoh sederhana perkuat tiang kolom dan balok struktur rumah, melekatkan lemari ke dinding, dan jangan menaruh barang-barang berat di atas lemari, sebab takutnya kalau ada gempa benda-benda bisa bergeser dan jatuh,” katanya.
Hendrik juga mengimbau warga untuk memperhatikan lokasi titik kumpul yang aman dan akses menuju jalur evakuasi saat terjadi gempa bumi di wilayah masing-masing.
Langkah mitigasi gempa bumi lain yang bisa dijalankan yakni menyiapkan rencana penyelamatan diri apabila terjadi gempa bumi, memahami langkah-langkah yang mesti dilakukan saat terjadi gempa bumi.
Selain itu menyiapkan alat pemadam kebakaran serta alat keselamatan standar dan obat-obatan, memastikan bangunan rumah tahan gempa, dan memperhatikan daerah-daerah yang dinilai rawan mengalami gempa bumi. ARA
Komentar