Tiga Kabupaten di Sulteng Segera Keluar dari Status Daerah Tertinggal

-Utama-
oleh

JAKARTA– Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusdy Mastura beserta seluruh jajarannya terus bekerja keras memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap pembangunan di wilayahnya. Hal ini dibuktikan dengan terentaskannya Sulteng dari status daerah tertinggal di tahun 2023.

Sebelumnya tercatat bahwa tiga kabupaten di Provinsi Sulteng masih berstatus Daerah Tertinggal, yakni Kabupaten Tojo Unauna, Donggala, dan Sigi.

Hal tersebut menjadikan Sulteng menjadikan provinsi yang masih memiliki Daerah Tertinggal di Pulau Sulawesi. Dengan kata lain, Sulteng masih tertinggal dibanding Sulawesi Barat dan Gorontalo yang umurnya jauh relatif lebih muda.

Hal itu pun mendasari dilakukannya pertemuan bersama Dirjen PDT Rafdinal, Direktur Advokasi Desa dan Kawasan Pedesaan, Kementerian Desa, Fachri Labalado, bersama Gubernur Sulawesi Tengah melalui Tenaga Ahli Gubernur Provinsi Sulteng pada Senin (11/9/2023) di Kantor Kementerian Desa.

Menurut Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) Kemendes PDTT, Rafdinal, berdasarkan hasil pengukuran terakhir pada 62 Kabupaten Tertinggal, tiga kabupaten di Sulteng telah naik status atau keluar dari status Daerah Tertinggal.

“Rata rata nilai indeks komposit pada tiga kabupaten di Sulteng mengalami kenaikan yang sangat signifikan, terutama pada aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan,” katanya.

Tentu saja keluarnya tiga kabupaten di Sulteng tersebut dari status Daerah Tertinggal tidak lepas dari intervensi program dan kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemprov dan Pemkab di tiga kabupaten tersebut, yang menyasar pada kebutuhan masyarakat dan infrastruktur layanan dasar.

Tenaga Ahli Gubernur Sulteng, Ridha Saleh dalam kesempatan koordinasi di Kemendes PDTT menyampaikan bahwa, ini merupakan prestasi luar biasa Rusdy Mastura sebagai Gubernur Sulteng periode 2021-2026.

Tagline “Kerja Cepat dan Tuntas” yang diusung gubernur bukan slogan semata.

“Tercatat, lebih dari tiga periode kepemimpinan gubernur di Sulteng, kita tidak pernah keluar dari status Daerah Tertinggal, justeru pada kepemimpinan Bung Cudi, Sulteng bisa dikatakan lebih berdaya saing, keluar dari stigma ketertinggalan. Bahkan itu dicapai dua tahun sebelum Bung Cudi menyelesaikan masa jabatannya,” kata Ridha Saleh.

Dalam pertemuan tersebut, Tenaga Ahli Gubernur Ridha Saleh menyampaikan, rencana tersebut juga sudah dilaporkan kepada gubernur dan menyambut baik gagasan tersebut.

Deklarasi keluarnya tiga kabupaten di Sulteng sebagai daerah tertinggal itu akan dihadiri wapres. Bahkan di Sulteng akan menjadi tonggaknya dimana akan menghadirkan 15 gubernur dan 62 bupati se Indonesia.

Pada pertemuan tersebut Tenaga Ahli gubernur langsung menginformasikan gagasan deklarasi kepada Kepala sekretariat Wapres, dijadwalkan Selasa (12/9/2023) siang ini Dirjen PDT Kementrian Desa akan melaksanakan rapat kordinasi dengan Sapto di sekretariat wapres.

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas beberapa rangkaian kegiatan kunjungan wapres di Sulteng, diantaranya peluncuran Smart Village dan kunjungan ke Kawasan Pangan Nusantara yang juga menjadi program Gubernur Rusdy Mastura. CAL

Komentar