PALU– Lima tahun gempa dahsyat disertai tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada 28 September 2018 sudah berlalu.
Namun hingga kini masih banyak penyintas gempa di Sulteng yang masih tinggal di hunian sementara atau huntara.
Informasi yang dihimpun media ini, dari total kebutuhan huntap sebanyak 8.399 unit, diketahui yang baru terbangun hingga Agustus 2023 sebanyak 4.454 unit.
Dengan demikian masih terdapat sebanyak 3.798 unit sedang dibangun dan 147 unit yang sama sekali belum dibangun.
Padahal seharusnya pembangunan huntap itu selesai dalam 2,5 tahun sejak diterbitkan Peraturan Gubernur Sulteng Nomor 10/2019 tentang Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana pada 12 April 2019.
Menyikapi masalah itu, Anggota DPRD Sulteng, Muhaimin Yunus Hadi angkat bicara.
Kepada jurnalis, Jumat (29/9/2023), Politisi Partai Amanat Nasional itu menyampaikan keprihatinannya atas lambannya pemerintah daerah (pemda) atas pembangunan huntap bagi penyintas gempa di Sulteng.
Dia meminta pihak pemda serius menangani persoalan huntap yang seharusnya sudah diterima dan dihuni oleh para penyintas tersebut.
Muhaimin juga mendesak pemerintah daerah segera menyelesaikan proyek pembangunan huntap yang saat ini diketahui masih terkendala dengan pembayaran beberapa lokasi pembangunan huntap dimaksud.
“Dugaan saya pemerintah sepertinya tidak mampu menyelesaikan persoalan ini, termasuk pembayaran ganti rugi lahan yang akan dibanguni huntap, belum lagi masih ada yang tidak tersentuh dana stimulan, ahli waris yang tidak terima uang duka, ribuan kepala keluarga hidup menderita di huntara, di pelataran masjid, indekos, bahkan mengontrak dan kehilangan sumber ekonomi,” tutur Muhaimin.
Tidak hanya itu, Muhaimin bahkan menegaskan dirinya akan kembali melakukan aksi penggalangan dana dengan turun ke jalan untuk kemudian disalurkan kepada para penyintas.
“Kalau memang tidak adalagi upaya yang bisa dilakukan pemerintah dalam meyelesaikan persoalan ini, maka secara pribadi saya berencana melakukan penggalangan dana sendiri dengan melakukan aksi turun ke jalan serta tetap melakukan upaya-upaya lain,” tegas Muhaimin. TS/CAL
Komentar