TEL AVIV– Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu meratapi kerugian besar yang diderita militernya setelah 14 tentara tewas dalam sehari pertempuran melawan Hamas di Gaza, Palestina.
“Perang Gaza menimbulkan harga yang sangat mahal bagi tentara Israel,” katanya.
Meski demikian, dia bertekad untuk terus melanjutkan perang sampai tujuan Israel tercapai, yakni memusnahkan Hamas dan memulangkan semua sandera yang ditawan di Gaza.
“Ini adalah pagi yang sulit, setelah hari yang sangat sulit dalam pertempuran di Gaza,” lanjut Netanyahu dalam rapat kabinet di Tel Aviv, seperti dikutip Euronews, Senin (25/12/2023).
Militer Israel mengatakan pada hari Minggu bahwa 14 tentara tewas dalam pertempuran dengan kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir.
Kematian tersebut menjadikan jumlah tentara yang tewas menjadi 486 sejak pecahnya konflik Gaza pada 7 Oktober, menurut angka resmi dari militer Zionis Israel.
“Perang ini menimbulkan konsekuensi yang sangat berat bagi kami; namun, kami tidak punya pilihan selain terus berjuang,” kata Netanyahu.
“Kami melanjutkan dengan kekuatan penuh hingga akhir, hingga kemenangan, hingga kami mencapai semua tujuan kami: penghancuran Hamas, kembalinya sandera kami, dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Negara Israel,” paparnya.
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober. Invasi brutal Israel ini telah menewaskan sekitar 20.424 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 54.036 lainnya, menurut otoritas kesehatan di Gaza.
Sekitar 1.200 orang tewas di Israel selama serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza dengan setengah dari persediaan perumahan di wilayah pesisir rusak atau hancur, dan hampir 2 juta orang mengungsi di tengah kekurangan makanan dan air bersih.
(sumber: sindonews.com)
Komentar