TEL AVIV– Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu murka 24 tentaranya tewas dalam sehari di Gaza. Dia berjanji pada Selasa (23/1/2024) untuk melakukan pembalasan terhadap pejuang Palestina.
Ini merupakan jumlah korban tewas tertinggi tentara kolonial Israel (IDF) dalam satu hari sejak perang mereka terhadap Hamas dimulai pada Oktober.
IDF mengatakan pada Selasa bahwa 21 anggotanya tewas di dekat Khan Younis sehari sebelumnya, ketika pejuang Hamas menembakkan rudal anti-tank ke arah mereka.
Ledakan yang diakibatkannya memicu ledakan lanjutan yang menyebabkan runtuhnya dua bangunan sementara banyak tentara Israel berada di dalam bangunan tersebut atau di dekatnya.
“Setelah ledakan, komandan yang beroperasi di lapangan, bersama dengan tim penyelamat yang tiba di lokasi kejadian, telah melakukan operasi yang sangat rumit untuk mengevakuasi korban dan menemukan korban luka,” papar pernyataan IDF.
Pejabat Israel tidak memberikan rincian mengenai tiga korban tewas IDF lainnya pada Senin. Netanyahu menyebut hari Senin sebagai “salah satu hari tersulit sejak pecahnya perang”.
Dia mengatakan, “IDF sedang menyelidiki insiden tersebut untuk mendapatkan pelajaran yang diperlukan dan melakukan segalanya untuk menyelamatkan nyawa para pejuang kita.” “Atas nama pahlawan kami, demi nyawa kami, kami tidak akan berhenti berjuang hingga kemenangan mutlak,” ungkap Netanyahu.
Lebih dari 25.000 orang, sebagian besar warga sipil, telah dibunuh Israel di wilayah kantong Palestina sejak perang dimulai, menurut pejabat kesehatan Gaza.
Hamas melancarkan serangan mendadak yang menewaskan lebih dari 1.100 orang, termasuk hampir 700 warga sipil Israel dan 71 orang asing, dan menyandera ratusan orang saat kembali ke Gaza.
Sekira 220 tentara IDF telah tewas sejak serangan darat Israel dimulai pada akhir Oktober. Pasukan Israel telah mengepung Khan Younis, kota terbesar kedua di Gaza, tempat IDF yakin para pemimpin Hamas bersembunyi.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan pada Senin bahwa pasukan Israel telah menyerbu salah satu rumah sakit di kota tersebut dan mengepung rumah sakit lainnya.
Netanyahu menolak seruan merundingkan perjanjian dua negara untuk mengakhiri konflik, yang akan memungkinkan terciptanya negara Palestina yang merdeka.
Pemerintah Israel dilaporkan mengusulkan gencatan senjata selama 60 hari untuk memungkinkan pembebasan semua sandera yang tersisa di Gaza dengan imbalan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Hamas telah menolak tawaran tersebut, beberapa media mengatakan pada Selasa.
(sumber: sindonews.com)
Komentar