Empat Kecamatan di Buol Dilanda Banjir dan Longsor

-Buol, Utama-
oleh

BUOL– Bencana banjir disertai longsor melanda empat kecamatan di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah pada Ahad (3/3/2024).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, banjir dan longsor itu terjadi di Kecamatan Karamat, Lakea, Biau, dan Momunu.

“Kejadiannya pada Ahad (3/3/2024) pagi sekira pukul 07.56 dan kami terima laporan pada pukul 11:00 Wita,” kata Kepala BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, Senin (4/3/2024).

Dia mengatakan, pihak BPBD mencatat banjir dan tanah longsor itu terjadi di Desa Busak 1, Busak 2, dan Desa Monano Kecamatan Karamat.

Kemudian di Kecamatan Lakea banjir dan longsor terjadi di Desa Ngune, Lakea II, dan Desa Tuinan.

Selanjutnya di Kecamatan Biau musibah banjir dan longsor terjadi di Kelurahan Leok I, Kumaligon, Leok II, Kali, dan Kelurahan Kulango.

Kemudian banjir dan longsor di Kecamatan Momunu terjadi di Desa Pinamula.

Menurut Akris, cuaca ekstrem menyebabkan gelombang pasang di sepanjang pesisir pantai dan terjadi hujan dengan intensitas tinggi pada pukul 03.00 hingga pukul 06.00 Wita, sehingga menyebabkan air sungai meluap ke pemukiman warga yang ada di empat kecamatan, 13 desa/kelurahan.

Pihak BPBD Sulteng mencatat warga yang terdampak bencana banjir dan longsor itu seperti di Desa Busak 1 Kecamatan Karamat terdapat 10 kepala keluarga (KK) atau 50 jiwa.

Selain itu terdapat empat rumah rusak berat dan enam rumah rusak ringan akibat bencana tersebut.

Di Desa Ngune Kecamatan Lakea terdapat sebanyak 228 KK atau 948 jiwa (91 balita, 31 bayi, dan 22 lansia) yang terdampak banjir.

Kemudian sebanyak 191 unit rumah terendam banjir, tidak termasuk tiga madrasah, satu pustu, dua masjid, dan tiga perkantoran.

Berikutnya di Kelurahan Kumaligon, Kecamatan Biau warga terdampak sebanyak 78 KK.

Sebanyak 78 rumah terendam, tujuh rumah rusak sedang akibat musibah tersebut.

Sementara di Desa Pinamula Kecamatan Momunu sebanyak 103 KK atau 364 jiwa (balita 42 jiwa, ibu hamil tiga, disabilitas tiga) juga terdampak banjir.

Akris menuturkan, sebagian besar rumah penduduk terendam banjir, jaringan instalasi air bersih putus, fasilitas umum, dan lahan pertanian.

“Tidak ada korban jiwa. Untuk jumlah pengungsi, ada sebanyak 25 KK atau 90 jiwa dari Desa Ngune,” katanya.

Saat ini pihak BPBD tengah melakukan asesmen, berkoordinasi dengan BPBD Buol dan aparat desa setempat.

Pihak BPBD juga mencatat beberapa keperluan mendesak yang dibutuhkan warga setempat seperti selimut, tenda, logistik, dan air bersih.

“Untuk situasi akhir, air masih menggenang dan masyarakat yang terdampak masih mengungsi ke rumah keluarga,” tutur Akris. HAL

Komentar