TEL AVIV– Sebanyak 12 warga Israel, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan roket yang dahsyat di sebuah lapangan sepak bola di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan—wilayah Suriah yang diduduki Zionis—pada hari Sabtu (27/7/2024).
Militer Israel mengatakan roket itu ditembakkan oleh kelompok Hizbullah Lebanon. Namun kelompok yang didukung Iran itu membantah terlibat dalam serangan itu. Seorang petugas medis Israel menggambarkan kerusakan hebat dan kebakaran di lokasi serangan.
“Kami menyaksikan kerusakan hebat saat tiba di lapangan sepak bola, serta barang-barang yang terbakar. Ada korban di rumput dan pemandangannya mengerikan,” kata petugas medis Magen David Adom, Idan Avshalom.
Seorang saksi mata, yang minta tak disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters: “Itu mendarat di lapangan sepak bola, semuanya anak-anak, banyak mayat di lapangan, kami tidak tahu siapa mereka.”
Serangan di lapangan sepak bola itu menyusul serangan Israel di Lebanon yang menewaskan empat milisi Hizbullah pada hari Sabtu.
Namun dua sumber keamanan di Lebanon mengatakan keempat milisi yang tewas dalam serangan Israel di Kfarkila di Lebanon selatan adalah anggota kelompok bersenjata yang berbeda, dengan setidaknya satu dari mereka adalah anggota Hizbullah.
Militer Israel mengatakan pesawatnya telah menargetkan sebuah bangunan militer milik Hizbullah, setelah mengidentifikasi sel militan yang memasuki bangunan tersebut. Hizbullah mengeklaim setidaknya empat serangan, termasuk dengan roket Katyusha, sebagai balasan atas serangan Kfarkila.
Namun, perwakilan media senior Hizbullah, Mohammad Afif, membantah bertanggung jawab atas serangan terhadap Majdal Shams.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok yang didukung Iran tersebut mengatakan: ”Kami dengan tegas membantah tuduhan yang dilaporkan oleh media musuh tertentu dan berbagai platform media mengenai penargetan Majdal Shams.” “Perlawanan Islam tidak memiliki hubungan dengan insiden ini,” lanjut Hizbullah.
Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz membahas serangan mematikan itu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. “Hizbullah melewati semua garis merah,” katanya. ”Israel sekarang menghadapi perang habis-habisan dengan Hizbullah.” “Saya tidak ragu bahwa kami akan menebusnya,” kata Katz, seraya menambahkan bahwa Hizbullah akan membayar lebih mahal atas tindakannya.
(sumber: sindonews.com)
Komentar