Siap Gempur Israel, Hizbullah Pamer Rudal-rudal di Sistem Terowongan Canggih

-Internasional, Utama-
oleh

BEIRUT– Gerakan Hizbullah Lebanon menerbitkan video baru pada Jumat (16/8/2024) yang memperlihatkan fasilitas peluncuran rudal bawah tanah yang canggih beserta jaringan terowongan yang luas.

Berjudul “Gunung-gunung kita adalah gudang-gudang kita”, video berdurasi empat setengah menit itu memperlihatkan apa yang tampak seperti operasi Hizbullah yang bergerak melalui berbagai terowongan yang diterangi, dengan sepeda motor dan bahkan truk-truk besar yang membawa rudal melaju melewatinya.

Rekaman itu memperlihatkan tanda yang bertuliskan “Imad 4”, yang tampaknya merujuk kepada komandan tinggi Hizbullah Imad Mughniyeh, yang tewas dalam bom mobil di Damaskus pada 2008 yang oleh gerakan itu ditudingkan kepada Israel.

Rilisan video yang dramatis dan memukau itu terjadi ketika para negosiator yang mengupayakan gencatan senjata Gaza saat ini sedang bertemu di Doha, dan upaya-upaya diplomatik dari Amerika Serikat (AS), Prancis, dan negara-negara Arab telah meningkat untuk menghindari perang yang lebih luas antara Lebanon dan Israel.

Kutipan dari pidato Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah diputar di awal dan akhir video, dengan teks terjemahan dalam bahasa Ibrani dan Inggris.

“Perlawanan di Lebanon saat ini, dengan persenjataan, peralatan, kemampuan, anggota, kader, kemampuan, keahlian, pengalaman, dan juga keyakinan, tekad, keberanian, dan kemauan, lebih kuat daripada sebelumnya sejak diluncurkan di wilayah tersebut,” tegas Nasrallah di awal video.

Pintu-pintu kemudian terlihat terbuka untuk memperlihatkan peluncur rudal yang siap beroperasi dari terowongan. Video tersebut menyertakan kutipan dari pidato Nasrallah tahun 2018 yang mengatakan, “Jika Israel memaksakan perang di Lebanon, Israel akan menghadapi takdir dan kenyataan yang tidak pernah diharapkannya.”

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam bentrokan perbatasan hampir setiap hari sejak 8 Oktober, sehari setelah serangan yang dipimpin Hamas terhadap komunitas Israel selatan dan perang berikutnya di Gaza.

Sekitar 500 warga Lebanon telah tewas dalam serangan Israel sejak Oktober, termasuk 120 warga sipil, menurut PBB.

Konflik yang sebagian besar terkendali tetapi mematikan itu mencapai titik eskalasi tertingginya setelah Israel membunuh dua komandan tinggi Hizbullah, Fuad Shukr, di pinggiran selatan Beirut dan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran. Baik Iran maupun sekutunya, Hizbullah, telah bersumpah membalas pembunuhan tersebut.

(sumber: sindonews.com)

Komentar