Dinilai Paling Peduli Rakyat Kecil, Petani di Donggala Komitmen Dukung Anwar-Reny

-Donggala, Utama-
oleh

DONGGALA– Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut dua, Anwar Hafid-Reny Lamadjido mendapatkan dukungan kuat dari petani di Kabupaten Donggala, Selasa (1/10/2024).

Dukungan ini diberikan karena Anwar Hafid-Reny Lamadjido dinilai sebagai sosok paling peduli terhadap nasib rakyat kecil, terutama petani, yang selama ini sering menghadapi berbagai kesulitan.

“Beliau ini memang kalau saya lihat sangat peduli terhadap nasib rakyat kecil, terutama petani,” kata Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sepakat Abadi, Abidin.

Kepedulian Anwar Hafid-Reny Lamadjido dapat tergambarkan dari program-programnya yang tepat menyasar kebutuhan mendasar dalam kehidupan rakyat.

Sebagai pemimpin beperngalaman, Anwar Hafid-Reny Lamadjido selalu mengedepankan aspirasi rakyat sebagai acuan dalam merancang program.

Oleh karena itu, duet Berani (Bersama Anwar-Reny) ini mengutamakan pendidikan dan kesehatan gratis. Sebab, Anwar Hafid selalu mengatakan, dua hal ini harus diperhatikan oleh seorang pemimpin dengan penanganan yang sangat serius.

Terlebih, Anwar Hafid telah terbukti sukses menjalankan dua program unggulan ini. Oleh karena itu, Abidin menegaskan dirinya dan para petani lain di Donggala siap memenangkan Anwar Hafid-Reny Lamadjido.

“Kami sangat siap untuk memenangkan pasangan Anwar Hafid-Reny Lamadjido ini hingga duduk sebagai Gubernur Sulteng,” tegas Abidin.

Tidak terpengaruh oleh uang dan imbalan, Abidin menambahkan hanya Anwar Hafid-Reny Lamadjido yang memiliki perhatian lebih kepada petani di Sulawesi Tengah, utamanya di Donggala.

Karena jelas gagasan Berani Panen Raya dirancang khusus untuk kesejahteraan petani.

Dukungan dari para petani ini menjadi sinyal kuat bahwa program-program yang ditawarkan Anwar-Reny telah menjawab kebutuhan dan harapan masyarakat di sektor pertanian.

Maka dapat diartikan, seluruh lapisan masyarakat semakin mengarahkan dukungannya kepada Anwar Hafid-Reny Lamadjido. LAH

Komentar