PALU– Momen penting yang dinantikan pelaku usaha properti Sulawesi Tengah (Sulteng), Musyawarah Daerah (Musda) ke X DPD Real Estate Indonesia (REI) akhirnya resmi dibuka dengan pukulan gong oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Fahrudin pada Kamis (3/10/2024) pagi.
Lewat pelaksanaan musda di sebuah hotel Jalan Basuki Rahmat Kota Palu, Asisten Fahrudin yang membacakan sambutan Penjabat Sementara Gubernur Sulteng menaruh harapan agar dapat dihasilkan figur pemimpin visioner untuk membawa organisasi REI semakin maju dan berkontribusi bagi pembangunan daerah.
Tema musda ke X “Membangun Sinergi dan Inovasi Menuju Indonesia Emas 2045” dipandangnya sangat relevan dengan tantangan properti di Negeri Seribu Megalit yang mesti menyeimbangkan antara aspek pertumbuhan ekonomi, mitigasi bencana, kelestarian lingkungan dan keberlanjutan.
Inovasi dan sinergi digarisbawahi asisten sebagai kata-kata kunci dalam menghadapi perubahan dan tantangan bisnis properti di Sulteng yang akan menjadi pusat pertumbuhan baru dengan adanya ibu kota negara.
“Siapapun yang terpilih kiranya dapat bekerjasama dengan baik, menjadikan organisasi (REI) berguna dan bermanfaat,” harapnya ke peserta forum.
Dia menambahkan, beberapa perwakilan negara asing lewat diplomatnya yang berkunjung ke Sulteng sudah menyatakan keinginan mereka untuk membuka kantor konsulatnya.
Bahkan baru-baru ini kelompok investor dari Vietnam juga tertarik untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam mengembangkan peternakan sapi perah.
Dengan peluang-peluang yang terhampar ini, maka Asisten Fahrudin lagi-lagi menaruh harapan besar agar REI dapat melahirkan berbagai produk properti berkualitas yang sejalan dengan masuknya investasi serta pengembangan kawasan perkotaan modern dan berkelanjutan.
“Semoga REI dapat memotret dan menyediakan aneka properti yang menjadi kebutuhan,” tuturnya sehingga peluang yang terhampar dapat dikonversi menjadi ‘cuan’.
Sejalan dengan pemikiran itu, Ketua Umum REI, Joko Suranto berharap Sulteng dapat meniru Kota Serang di Provinsi Banten yang berhasil meraup 55% PAD-nya dari sektor properti.
Dia menjelaskan, Kota Serang sebenarnya tidak dilirik dalam industri properti jika dibandingkan wilayah Jabodetabek dengan prospek keuntungan yang sangat menggiurkan.
Namun dengan sikap pemerintah daerahnya yang lunak dan sangat terbuka bagi pelaku industri properti membuat pasar properti tumbuh subur dan mampu menyumbang PAD Serang secara signifikan.
“Sulawesi Tengah mempunyai potensi dan kesempatan yang sama. Olehnya semoga lewat musda ini memberikan manfaat-manfaat bagi masyarakat properti dan masyarakat Sulawesi Tengah pada umumnya,” imbuhnya bahwa sektor properti dapat membantu pemerintah Sulteng mengatasi kemiskinan dan stunting.
Kegiatan ini diikuti 109 perusahaan properti sebagai peserta musda dan tujuh perusahaan properti sebagai peninjau.
Acara turut dihadiri Business Development and Sales Department Head BTN Heri Rijadi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Palu Husaema, Ketua DPD REI Sulteng Muhamad Rizal, forkopimda, perwakilan organisasi profesi, perbankan dan pihak terkait. HAL
Komentar