BI Sulteng Dorong Wartawan Palu Terus Jadi Agen Kebenaran

-Sulawesi Tengah, Utama-
oleh

JAKARTA- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah (BI Sulteng) senantiasa mendorong para wartawan di Kota Palu untuk terus menjadi agen kebenaran.

Peran wartawan dinilai sangat penting dalam menyampaikan informasi perekonomian di Negeri Seribu Megalith serta menangkal penyebaran informasi palsu atau hoax yang akhir-akhir ini massif berseliweran di media sosial.

Kehadiran teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) hendaknya menjadi alat bantu bagi para wartawan dalam memberitakan dan menyebarluaskan informasi ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat, pengusaha, perbankan, maupun pemerintah sebagai pengambil kebijakan.

Upaya BI Sulteng dalam meningkatkan kapasitas para wartawan di Kota Palu ini, diwujudkan dalam bentuk Capacity Building Media Mitra BI Sulteng yang dihelat di Doubletree Hotel by Hilton Jakarta pada Selasa – Jum’at (7-10/1/2025).

Dalam kegiatan ini, BI Sulteng menghadirkan dua pemateri dari Detik.com dan Harian Investor Daily.

Redaktur Pelaksana Detik.com, Angga Aliya Firdaus menyampaikan materi tentang Journalism 4.0 Enhancing Writing Skills for Central Bank’s Media in the Era of Digitalization, dan Redaktur Pelaksana Harian Investor Daily, Nasori, menyampaikan materi tentang strategi dan narasi penulisan berita ekonomi.

Angga Aliya Firdaus mengatakan, informasi palsu atau hoax terkadang lebih cepat viral dibandingkan informasi yang benar.

Selain karena hoax dikemas dengan baik, kurangnya pengetahuan masyarakat serta keengganan mencari informasi pembanding, hoax lebih cepat viral disebabkan fanatisme masyarakat terhadap sesuatu.

“Apalagi jelang pilkada, masyarakat yang cenderung terhadap satu calon akan mudah termakan hoax kandidat lain,” tutur Angga.

Informasi hoax ini, sambung Angga, lebih dominan didapatkan di media sosial.

Olehnya, kata Angga, media massa harus memanfaatkan media sosial dengan mengunggah berita-berita yang benar, sehingga masyarakat tidak terjerumus oleh informasi-informasi palsu.

“Media massa tidak boleh alergi dengan media sosial. Justeru, kehadiran media sosial harus kita manfaatkan sebagai lahan baru penyebarluasan informasi positif,” terangnya.

Begitupula dengan kehadiran teknologi AI. Menurut Angga, media massa harus hidup berdampingan, karena kemajuan teknologi terus berkembang dan tak terelakkan.

REDAKTUR Pelaksana Harian Investor Daily, Nasori, menyampaikan materi tentang strategi dan narasi penulisan berita ekonomi. FOTO: AGUS PANCA SAPUTRA

Sementara itu, Redaktur Pelaksana Harian Investor Daily, Nasori lebih pada bagaimana cara wartawan menulis berita ekonomi yang baik dan benar.

“Kurangi penulisan istilah-istilah asing, karena di dunia ekonomi, istilah asing ini sangat banyak. Bila ada, kita harus bisa memberikan penjelasan agar masyarakat paham dengan apa yang kita informasikan,” terang Cak Nas-sapaan akrab Nasori.

Sementara itu, Kepala BI Sulteng, Rony Hartawan melalui Kepala Seksi Kehumasan, Bintang Samudera menuturkan, Capacity Building media mitra BI Sulteng ini adalah ajang refreshment atau penyegaran bagi wartawan di Kota Palu yang selama ini aktif menyebarluaskan program-program BI Sulteng.

Bintang Samudera berharap, kemitraan yang selama ini telah terjalin harus tetap terpelihara demi peningkatan perekonomian di Bumi Tadulako. GUS

Komentar