SIGI– Pihak Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Sulawesi Tengah resmi membuka kegiatan Pelatihan Teknis Pertolongan Gunung Hutan (Jungle Rescue) di Taman Hutan Raya, Kabupaten Sigi pada Senin (5/5/2025).
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Muh Rizal itu akan berlangsung selama tujuh hari hingga 11 Mei 2025 mendatang.
Pembukaan pelatihan dihadiri oleh sejumlah undangan dari berbagai instansi dan organisasi, di antaranya perwakilan dari PT AKM, Ketua Organisasi Senkom, Ketua Orari, perwakilan Kelurahan Pantoloan, serta perwakilan Pramuka.
Kegiatan ini mengusung tema “Menyiapkan Potensi Pencarian dan Pertolongan di Wilayah Kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan yang Cepat, Tepat, dan Aman Guna Meminimalisir Korban.
Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Muh Rizal, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya dalam operasi SAR di medan gunung dan hutan yang menantang.
Materi yang diberikan dalam pelatihan mencakup berbagai aspek penting, seperti substansi Basarnas, pengantar pertolongan pertama, pemindahan dan penilaian korban, kedaruratan lingkungan, navigasi darat, teknik pencarian (ESAR), survival, PPM, komunikasi SAR, evakuasi, serta penggunaan tandu darurat.
Dia mengatakan, pelatihan ini bertujuan memberikan pengenalan, pengetahuan, dan keterampilan teknis tentang pertolongan di daerah gunung dan hutan kepada para peserta.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap potensi SAR dapat semakin siap dan sigap dalam penanganan pertama dan evakuasi korban, serta menjadi wadah berbagi pengalaman dan mempererat sinergi antara Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu dengan seluruh potensi SAR di wilayah kerja kami,” ujarnya.
Sebanyak 50 peserta terlibat dalam pelatihan ini, berasal dari berbagai instansi dan organisasi, di antaranya Orari Lokal Palu, BPBD, PT AKM, Senkom Mitra Polri, Saka SAR, komunitas pecinta alam, FPRB, Kwarcab, dan generasi milenial.
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya strategis dalam memperkuat kesiapsiagaan dan kemampuan potensi SAR di Sulteng, khususnya dalam menghadapi situasi darurat di medan yang sulit terjangkau. CAL
Komentar