PALU– Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar dan Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid menghadiri Wisuda ke 45 Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Ahad (2/11/2025) di Auditorium UIN Datokarama.
Sebanyak 570 wisudawan dan wisudawati resmi dikukuhkan dalam suasana penuh khidmat, disaksikan ribuan orang tua dan civitas akademika.
Menteri Agama RI hadir menyampaikan orasi ilmiah bertajuk Ekoteologi dan Kesadaran Global Umat Beragama.
Dalam orasinya, Menag Nasaruddin mengajak para sarjana baru untuk berani berpikir berbeda, menjadi pembawa perubahan dan penjaga harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.
Ia menekankan, kerusakan lingkungan merupakan ancaman kemanusiaan yang lebih besar daripada perang, dengan korban jutaan jiwa setiap tahun.
Karena itu, menurutnya, sudah saatnya dunia Islam menempatkan pemeliharaan lingkungan hidup sebagai bagian dari nilai-nilai dasar agama.
“Ekoteologi bukan sekadar menghijaukan kampus, tetapi juga menghijaukan hati dan pikiran manusia. Alam bukan objek, tapi mitra kehidupan yang harus kita jaga,” tegasnya.
Ia mengisahkan pertemuannya dengan Paus Franciscus di Vatikan. Di mana ia menandatangani Deklarasi Istiqlal yang menyerukan perdamaian lintas iman.
“Ketika agama kehilangan kasih, ia kehilangan Tuhan,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sulteng, Anwar Hafid dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kehadiran Menag di Bumi Tadulako.
Ia menilai kehadiran Menag menjadi wujud perhatian pemerintah pusat terhadap kemajuan pendidikan Islam di Sulteng.
Gubernur Anwar menegaskan, wisuda bukanlah akhir dari proses belajar, tetapi awal dari pengabdian bagi masyarakat dan bangsa.
“Para wisudawan hari ini bukan hanya membawa gelar, tetapi juga amanah moral dan sosial untuk menjadi agen perubahan. Ilmu yang kalian bawa harus menjadi cahaya bagi sesama,” ujar Gubernur Anwar.
Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terus memperkuat komitmen dalam pengembangan sumber daya manusia melalui program unggulan Berani Cerdas, yang menargetkan 50.000 sarjana setiap tahun.
Menurutnya, hingga kini lebih dari 18.320 mahasiswa telah menikmati beasiswa program Berani Cerdas.
Pada tahun 2026 mendatang, Pemprov Sulteng juga akan memperluas cakupan beasiswa hingga jenjang S2 dan S3.
“Kami ingin memastikan bahwa keterbatasan ekonomi tidak lagi menjadi penghalang bagi anak-anak Sulawesi Tengah untuk menempuh pendidikan tinggi,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Anwar Hafid juga menyerahkan hibah tanah kepada UIN Datokarama Palu yang diserahkan secara simbolis kepada Menag sebagai bentuk dukungan penuh pemerintah daerah terhadap pengembangan kampus Islam kebanggaan Sulawesi Tengah tersebut.
Rektor UIN Datokarama Palu, Lukman S Thahir menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas kehadiran dua tokoh nasional itu.
Dalam pidatonya, ia mengisahkan perjalanan spiritual Nasaruddin Umar sebagai sosok ulama yang menjembatani perbedaan iman melalui kasih dan perdamaian.
“Dari istiqlal ke Vatikan, dari mihrab ke altar, beliau telah menunjukkan bahwa agama bukan untuk memisahkan, tetapi untuk memeluk,” ucap Rektor Lukman.
Ia bahkan menyampaikan harapan agar Menag Nasaruddin Umar dapat diusulkan sebagai penerima Nobel Perdamaian, karena dedikasinya dalam memperjuangkan dialog lintas iman dunia.
Wisuda kali ini menjadi momen bersejarah bagi UIN Datokarama Palu.
Selain menandai lahirnya ratusan sarjana baru, acara ini juga menghadirkan pesan mendalam tentang kemanusiaan, lingkungan, dan spiritualitas.
Dari Palu, pesan itu menggema bahwa ilmu, iman, dan kasih sayang adalah tiga pilar yang tak terpisahkan untuk membangun dunia damai dan berkeadaban. CAL















Komentar